Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan semua menteri di bawah Kabinet Kerja harus siap terkena reshuffle kapan pun. Sebab, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan performa pemerintahan.
"Presiden punya kewenangan menilai kami, bagaimana pernyataan kami, bagaimana program kerja kami. Saya sebagai pembantu bapak Presiden, ya kami siap saja, jika suatu saat kami di-reshuffle. Semua menteri siap di-reshuffle, jika Pak Presiden menghendakinya," kata Tjahjo di gedung Nusantara III DPR, Kamis (13/8/2015).
Menteri merupakan pembantu Presiden, itu sebabnya wajib melaksanakan program kerja yakni Nawa Cita yang disampaikan Jokowi ketika masih kampanye dulu. Tjahjo mengatakan menteri tidak boleh memiliki visi misi sendiri-sendiri.
"Menteri tidak boleh punya visi misi sendiri. Termasuk di bawahnya ada UU yang mengatur kepala daerah, gubernur, bupati maupun walikota juga harus melaksanakan program kerja Presiden. Kalau tidak, tentu ada sanksinya, perlu kombinasi visi dan misi saat dia pemilu, dengan Nawa Cita Presiden," tambahnya.
Tjahjo menyontohkan dirinya sebagai Menteri Dalam Negeri berkewajiban lapor kepada Presiden bila ada kepala daerah yang tidak sejalan dengan program Nawa Cita.
"Sekarang saya sebagai Mendagri perlu melaporkan kepada Presiden, kalau ada kepala daerah yang memang kok begini ya. Bagaimana aturannya, kita peringatkan kalau nggak bisa ya kita serahkan ke Presiden," kata politisi PDI Perjuangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M