Suara.com - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tulungagung terus mengembangkan penyelidikan kasus pembunuhan tukang ojek di wilayah hutan Kalidawir pada Senin (10/8/2015). Salah satunya dengan mengirim sangkur yang digunakan pembunuh ke laboratorium forensik Polda Jatim.
"Nanti yang akan diperiksa nomor registrasi. Dari nomor itulah bisa diketahui pemiliknya," ujar Kasubbag Humas Polres Tulungagung, AKP Saeroji di Tulungagung, Kamis (13/8/2015).
Dia menjelaskan, pemeriksaan sangkur bertujuan mengetahui kepemilikian senjata tersebut. Pasalnya, sangkur yang ditemukan menancap di punggung korban sama dengan sangkur yang biasa dipakai anggota polisi dan TNI.
Dari pemeriksaan laboratorium nantinya juga bisa diketahui apakah sangkur itu merupakan milik TNI ataupun polisi.
Sebab, saat ini banyak sangkur dijual bebas di pasaran. Nomor registrasinya diduga dipalsukan dan diacak.
"Karena itulah kami tunggu hasil lab itu. Selain sangkur, sudah lebih dari lima orang saksi diperiksa. Mereka dari keluarga dan rekan seprofesi korban," kata Saeroji.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara polisi, diduga korban sama sekali tidak mengetahui jika dirinya akan ditikam dari belakang. Indikasinya, tidak ada tanda-tanda perlawanan. Selain itu, pelaku diduga kuat ingin langsung menghabisi nyawa korbannya.
Terkait rekaman CCTV di Terminal Gayatri yang merekam kegiatan korban mengantar penumpang, polisi belum berani menyimpulkan. Alasannya ada kemungkinan pembunuhan dilakukan orang lain, bukan pengguna jasa ojek yang terekam di CCTV.
"Bisa saja, dari terminal mengantar penumpang dan turun di kawasan kota. Kemudian korban mengantar penumpang lain dengan tujuan Kalidawir. Intinya masih kami dalami," katanya.
Kasus pembunuhan Heri Slamet (53), tukang ojek warga Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tulungagung terjadi antara Minggu (9/8/2015) malam hingga Senin (10/8/2015) dini hari.
Jasad korban ditemukan warga yang akan mencari rumput di jalan Dusun Ngledok Desa Winong Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung, pada Senin (10/8/2016) sekitar pukul 05.30 WIB. (Antara)
Berita Terkait
-
Fakta Baru Kematian Terapis 14 Tahun: Dapat Kerja dari TikTok, Tertekan Denda Rp 50 Juta
-
Dibunuh-Perkosa Atasan, Dina Oktaviani Ternyata Karyawati Alfamart KM 72 Tol Cipularang
-
Pengakuan Heryanto Cekik Mati Dina Oktaviani: Dari Curhat, Berakhir karena Tergiur Motor dan HP
-
Laku Keji Heryanto Cekik Dina Oktaviani hingga Tewas, Lalu Jasadnya Disetubuhi, Harta Dirampas
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan Dina Oktaviani: Dicekik Atasan, Jasad Dibuang dalam Kardus
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan