Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai pidato Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD adalah bentuk keterbukaan atau akuntabilitas dan tanggung jawab (responsibilitas) dari pemerintah pada masyarakat.
"Pidato presiden hari ini adalah bentuk akuntabilitas dan responsibilitas dari pemerintah supaya masyarakat mengerti maksud yang terkandung dari proses pengambilan keputusan pemerintah," kata Khofifah setelah menghadiri acara Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.
Khofifah juga mengatakan pidato presiden tersebut adalah semacam laporan perkembangan atau 'progress report' untuk menyampaikan apa yang ada dalam janji saat kampanye.
"Jadi ini adalah apa yang sudah dilakukan, walau belum satu tahun, disampaikan juga pada masyarakat,"ujar dia.
Hal tersebut, lanjut dia, intinya adalah agar masyarakat mengerti apa yang terkandung di dalam proses pengambilan keputusan pemerintah, termasuk yang disampaikan saat isu tidak populer seperti pengalihan subsidi BBM.
"Intinya agar masyarakat tahu bahwa kebijakan tersebut sebetulnya dinikmati oleh orang kaya sedangkan sekarang sudah lebih merata peruntukannya," tuturnya.
Subsidi BBM tersebut saat ini, tambah Khofifah, sudah dialihkan pada hal yang lebih bermanfaat, bisa dilihat pembangunan infrastruktur, sekolah, pasar dan fasilitas kesehatan.
"Ini penting untuk diketahui masyarakat," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengakui di awal pemerintahannya telah mengambil kebijakan yang tidak populer dengan cara mengalihkan subsidi BBM, namun hal itu ditempuh untuk mengalihkan perilaku konsumtif menjadi produktif yang diharapkan dalam jangka panjang akan berbuah manis.
"Saya memahami, kebijakan Pemerintah seakan-akan tidak berpihak kepada rakyat. Namun moral politik saya mengatakan saya harus bertindak dan menghentikan praktik-praktik yang tidak benar," kata Jokowi, saat berpidato di depan Sidang Bersama DPD-RI dan DPR-RI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat.
Dalam sidang tersebut Presiden Joko Widodo akan membacakan tiga kali pidato kenegaraan yang berisikan rangkuman laporan kinerja lembaga negara di hadapan tiga lembaga legislatif yakni MPR, DPR dan DPD.
Sidang tahunan MPR kali ini merupakan tradisi baru yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya karena tujuh lembaga negara memberikan laporan kinerjanya.
Ketujuh lembaga negara tersebut Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah , Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026