Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu negara menghadiri upacara peringatan hari Pramuka ke-54 di lapangan utama Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (16/8/2015).
Presiden Jokowi selaku majelis pembimbing nasional (Mabinas), hadir menjadi pembina upacara di tengah-tengah ribuan anggota Pramuka.
Upacara ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri kabinet kerja, diantaranya adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nachrawi.
Selain itu, hadir pula Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault mengatakan, gerakan Pramuka tak lepas dari sejarah Kemerdekaan Indonesia dan kebijakan kepemimpinan nasional.
Hal itu diperkuat dengan UU no 12 tahun 2010 tentang gerakan Pramuka yang merupakan lokomotif bagi pembentukan generasi 3K, yaitu generasi yang berkarakter, kompeten dan kolaboratif.
"Generasi berkarakter adalah generasi yang mampu berperilaku sesuai Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka. Kompeten yakni cerdas, memiliki keahlian dan kecakapan, berpengetahuan luas serta dapat mengembangkan dirinya dan masyarakat untuk kemajuan bangsa," kata Adhyaksa dalam sambutannya di Cibubur, Jakarta.
Sementara generasi yang kolaboratif adalah generasi yang mampu dan mau bekerjasama, peduli antar sesama dan menjaga lingkungan hidup.
"Jika di sebuah daerah sungainya kotor, sampah dimana-mana, maka anggota Pramuka harus bertanggung jawab. Pramuka harus peduli dan lebih turun membantu masalah-masalah di daerah. Nah, ini PR bagi kita semua," katanya.
Agar mencetak generasi konpeten tersebut, Adhyaksa meminta Pemerintah memberikan perhatian lebih kepada Pramuka. Terutama dalam implementasi sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah, jadi Pramuka tak hanya sebatas wajib berseragam Pramuka.
Dia pun menyatakan, setuju Pramuka dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bukan dibawah Kementerian Pemuda dan Olah Raga.
"Pramuka bukan ormas, tapi organisasi yang menaungi para pelajar dengan berbasis pendidikan karakter," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum