Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membantah bahwa pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo di hadapan Sidang MPR/DPR menyiratkan pengabaian terhadap ASEAN.
Menlu menyampaikan bantahan tersebut untuk menanggapi pertanyaan mengenai absennya ASEAN dalam pidato yang disampaikan kepada DPD dan DPR RI di Ruang Rapat Paripurna I Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat.
"Tidak sama sekali, karena sebenarnya, (ASEAN) ini masuk dalam garis besar pidato Presiden," kata dia.
Retno menjelaskan terkait diplomasi Indonesia, secara garis besar, Presiden Jokowi ingin menegaskan kembali politik luar negeri bebas-aktif dan komitmen peran Indonesia di dunia untuk memelihara perdamaian dan kemananan.
"Hal-hal itu adalah pilar-pilar yang besar bagi politik luar negeri," kata dia.
Menlu menambahkan bahwa pidato Presiden juga menjadi penegasan peran Indonesia di Pasifik dan Hindia.
Sementara itu, alasan Presiden Jokowi menyebutkan Asosiasi Negara-Negara di Lingkaran Samudra Hindia (IORA) dan tidak menyebutkan ASEAN secara khusus karena Indonesia akan menjadi pemimpin IORA untuk periode 2015-2017.
"Karena keketuaan itulah maka IORA disebut oleh Presiden," kata dia.
"Terlebih lagi, dari pernyataan-pernyataan sebelumnya, sudah tampak sekali komitmen Presiden terhadap ASEAN," lanjut Menlu Retno.
Sesuai tradisi kenegaraan jelang Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus, Presiden telah menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR, Sidang Bersama DPD-DPR dan Rapat Paripurna DPR RI dalam rangka pidato penyampaian RAPBN 2016.
Dalam pidato penyampaian RAPBN 2016, Presiden Jokowi juga sekaligus menyerahkan RUU tentang APBN tahun 2016 beserta Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya kepada Ketua DPR RI. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional