Suara.com - Standar penanganan kesehatan di Negeri Sakura Jepang sangat tinggi. Seluruh bagian negara itu diakui peduli dengan kesehatan warga negaranya.
Hal itu juga diakui seorang ilmuan asal Indonesia yang mengabdikan diri di Tohoku University, Jepang bernama Nur Arif. Dia berbagi cerita di Stella Maris International School, Serpong Tangerang, Selasa (18/8/2015).
Dia mencontohkan Jepang begitu fokus menolong warga Fukushima dari ledakan Pembangkit Tenaga Nuklir (PLTN) di sana. Tidak ada korban dengan luka serius. Warganya diungsikan di tempat yang layak. Selain itu perlindungan dari radio aktif pun dilakukan maksimal.
"Tragedi Fukushima itu contoh. Pemerintah Jepang sangat melindungi warganya," kata dia.
Arif juga bercerita contoh kecil pertolongan pemerintah Jepang di tempat umum. Semisal ada korban kereta api listrik.
"Ada pengalaman saat saya naik KRL di Jepang. Ada seorang gadis terjepit pintu kereta yang otomatis. Jarinya terkena dan berdarah," cerita Arif.
Arif mengatakan peristiwa itu diketahui oleh salah petugas keamanan kereta dan langsung dilaporkan. Hal mengejutkan, mobil ambulance, dokter khusus dan petugas medis langsung datang menolong si gadis.
"Saat itu di Kota Koriyama. Di sana sudah sigap, dijemput oleh tim medis. Ada dokter dan dua perawat dan ambulance.. Itu hanya kejepit," kata dia.
Bagaimana jika Indonesia? "Di indonesia, jatuh dari kereta lalu hanya ditutupin koran jasadnya, dan dipertontonkan. Makanya saya katakan, standar kesehatan di Jepang sangat tinggi," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Berkontribusi bagi Keamanan dan Kesejahteraan, BPJS Kesehatan Masuk Nominasi Nobel Perdamaian
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar
-
Mempelai Pria Ini Gagal Patahkan Batako Pakai Kepala, Endingnya di Luar Dugaan
-
'Mangkir Berjamaah?' 4 Saksi Korupsi Digitalisasi SPBU Kompak Absen dari Panggilan KPK
-
Kalah Praperadilan, Kubu Nadiem 'Sentil' Hakim Cuma Hitung Alat Bukti Tidak Uji Substansi
-
Tragis! Mahasiswa Unpad Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu, Mobil Hangus Terbakar
-
Dorong Pengembangan Energi Hijau, Pemda Bengkulu Dukung PLN Kembangan PLTP Hululais & Kepahiang
-
Tak Akan Kunjungi Israel, Ternyata Begini Agenda Asli Presiden Prabowo Usai KTT Perdamaian Gaza