Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta kemunculan simbol PKI di acara pawai HUT RI daerah Pamekasan, Jawa Timur, diinvestigasi.
"Itu saya minta diinvestigasi menyeluruh, betulkah itu upacara dalam rangka mengingat, atau sekelompok kader komunis yang tentu dalam sistem kita melanggar karena itu dilarang UU?" kata Fahri di DPR, Selasa (18/8/2015).
Kalau hasil investigasi menunjukkan kemunculan simbol tersebut untuk mengingatkan bahwa dulu pernah ada sejarah kekejaman PKI, kata Fahri, itu tidak jadi soal.
"Semua harus diingat. Sejarah jangan dilupakan. Kata Bung Karno jangan sekali-kali melupakan sejarah. Apa yang pernah ada ya kita ingatkan. Tapi konteksnya harus betul-betul itu, jangan terbalik," ujarnya.
Badan Intelijen Negara, kata Fahri, juga harus menjelaskan siapa orang yang berada dibalik peristiwa ini.
"Makanya, pawai itu, yang bawa itu kader komunis apa bukan. Dan, BIN juga harus menjelaskan ini apa," ujar politisi PKS.
Sebelumnya, tim penyidik Polres Pamekasan telah memeriksa 11 orang yang diduga terlibat dalam penyebaran atribut PKI dalam karnaval HUT RI, Sabtu (15/8/2015).
Dari unsur panitia pelaksana karnaval, polisi memeriksa Sekretaris Daerah Alwi serta tiga orang panitia seksi kegiatan.
Sedangkan dari pihak sekolah, polisi telah melakukan pemeriksaan, antara lain kepada Udik Joko Wahyono (54) Kepala SMPN 1 Pamekasan, dan Ali (57) Kepala SMPN 2 Pamekasan yang juga Sekretaris MKKS SMP Pamekasan.
Selain kedua kepala sekolah, polisi juga telah memeriksa Guru SMPN 2 Pamekasan Rudi Joko Purwana yang juga menjabat Ketua Bidang Karnaval MKKS SMP Pamekasan.
Hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan polisi, para terperiksa mengaku mengarahkan siswa membuat atribut dan tokoh PKI untuk ditampilkan dalam karnaval budaya sesuai dengan perintah panitia.
Dalam surat Nomor: 09/PAN.HUT RI/2015 tertanggal 9 Juli 2015 Perihal Peserta Karnaval, Drum Band, dan PBB, para peserta diminta mementaskan peran dan kekejaman PKI.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Bunuh Anak Buah Gegara Masalah Cewek, Kompol Yogi dan Ipda Haris Mendadak Pindah ke Rutan, Mengapa?
-
BNI Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pelatihan Pemanfaatan AI
-
Revisi UU Pemilu: Momen Krusial Perkuat Demokrasi atau Justru Merusaknya? Ini Kata Pengamat!
-
Soal Dugaan Kebocoran Anggaran Haji Rp 5 Triliun, Gus Irfan: Itu Masih Potensi
-
BRUK! Lansia Jatuh dari Lantai 30 Apartemen di Pademangan Jakut, Tubuhnya Timpa Mobil
-
Tinjau Pesantren Al-Khoziny, Cak Imin Minta Pembangunan Gedung Tanpa Ahlinya Harus Dihentikan
-
Menteri Haji dan Umroh 'Setor' 200 Nama Calon Pejabat ke KPK Sebelum Dilantik: Untuk Ditracking
-
Hotman Paris Minta Nadiem Makarim Dibebaskan: Penetapan Tersangka Kasus Laptop Dinilai Cacat Hukum
-
Menteri Haji dan Umrah Serahkan 200 Nama Calon Pejabat ke KPK, Ada Apa?
-
Menkum Sahkan Kubu Mardiono Dinilai Redam Dualisme PPP: Ibarat Sepak Bola, 90 Menit Selesai!