Suara.com - Ratnawati (37), warga Kapuk Pulo RT 16 RW 10 Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat megeluh rumahnya dibongkar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rumahnya berada di Kali Apuran.
Rumahnya dibongkar Desember 2014 lalu. Ratnawati bersama beberapa perwakilan warga yang terkena gusur menuntut haknya dengan cara berdemo di depan kantor Gubernur. Demo ini bertepatan dengan Hari Perumahan Nasional.
"Tuntutan kami meminta hak ganti rugi bangunan, kita kan tadinya punya rumah. Tapi digusur pada Desember 2014 kemarin," kata Ratnawati di depan Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Warga sudah ditawarkan menempati Rusun Pesakih Kalideres dan Rusun Pulogebang. Namun ini dinilai tidak tepat. Alasannya terlalu jauh dari tempat mereka bekerja. Oleh karena itu dari 800 kepala keluarga yang terkena gusur beberapa waktu lalu 200 di antaranya kembali dan mendirikan tenda.
"Kita dikasih rusun, tapi saya nggak ambil, walupun digratiskan 6 bulan, kesananya kita disuruh bayar. Rumah kita sudah dibongkar, terus dikasih rusun yang jaraknya jauh. Kami lebih memilih mendirikan tenda di tempat yang bekas gusuran," jelas dia.
Kepada wartawan dia mengklaim sudah tinggal 8 bulan di tenda yang dibangun di atas puing-puing rumahnya yang dibongkar.
Menurut Ratnawati, apabila warga menempati rusun yang disediakan pemerintah maka sama saja dengan mengontrak. Sebab di sana warga dikenakan biaya Rp500 ribu untuk satu bulannya.
"Saya nggak ambil (rusun yang ditawarin). Karena jauh dan biaya nggak kuat. Perbulan Rp500 ribu, termasuk air keamanan, listrik. Kalau kita ngambil rusun sama aja kita ngontrak. Itu akibat Ahok," jelasnya.
"Kita belum dapat ganti rugi. Kumpulkan seribu dua ribu makanya kita bertahan. Mana uang ganti rugi bangunan kami? Kami memang tidak punya hak tanah, yang penting ganti rugi bangunan kami," tegas Ratnawati.
Berita Terkait
-
Datangi Rusun, Kapolda Bagikan Sembako ke Warga Kampung Pulo
-
Satroni Pemda DKI, Warga: Ahok Raja Gusur Bikin Susah Rakyat
-
Kasatpol PP: Penertiban Warga Kampung Pulo Sudah Selesai
-
Salah Tangkap, Ini Sanksi yang Bakal Diterima Oknum Satpol PP
-
Kontras: Ahok Kriminalkan Dulu Pejabat yang Beri KTP Kampung Pulo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
Terkini
-
Rano Karno: JIS Siap Hidup Lagi, Pemprov DKI Benahi Akses dan Fasilitas Pendukung
-
KPK Sudah Terima Surat Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi dan Rekan Segera Bebas
-
Mulai 2026, Periksa Kehamilan Wajib 8 Kali: Cara Pemerintah Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
-
KPK Ungkap Keppres Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspitasari Dikirim Pagi Ini
-
Menanti Keppres Turun, Keluarga Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sudah Tunggu Sejak Subuh di Rutan KPK
-
Isu Pembabatan Mangrove untuk Rumah Pribadi Mencuat, Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemerintah
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak