Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menanyakan uang ganti rugi atau kerohiman pada warga Jakarta yang bangunannya digusur oleh Pemprov DKI. Uang itu perlu diberikan.
Alasannya aturan itu tertuang dalam peraturan gubernur (Pergub) DKI Nomor 190 Tahun 2014 yaitu tentang pedoman pemberian santunan kepada penggarap tanah negara. Dalam Pergub tersebut disebutkan pembebasan lahan tiap meter persegi akan dihitung 25 persen dari NJOP.
"Permendagri berapa yang melarang (ganti rugi)? Kalau gitu mestinya Mendagri mencabut Pergub (190 tahun 2014). Ini kan belum. Lebih tinggi UU kan," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Dari Balai Kota, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui dirinya pernah mewacanakan memberikan uang kerohiman untuk warga yang rumahnya dibongkar lantaran terkena proyek normalisasi kali.
Ahok bahkan telah mengeluarkan pergub untuk menguatkan wacananya itu. Namun, berdasarkan kajian, uang kerohiman itu kini dinilai tak layak diberikan.
"Memang, kami dulu mau kasih kerahiman 25 persen dr NJOP (nilai jual objek pajak). Tapi ada peraturan, enggak boleh sekarang kasih kerahiman," kata Ahok kemarin.
Ketika ditanya aturan mana yang membuat Pergub No. 190 Tahun 2014 tidak berlaku lagi, Ahok hanya mengatakan ada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) yang melarang pemberian uang ganti rugi di atas tanah negara.
"Ada Permendagri atau apa gitu (yang melarang), kamu liat deh ada aturannya. Kamu kalau liat rapim (rapat pimpinan) saya dengan dinas PU, saya udah perintahkan buat pergub untuk khusus Ciliwung. Supaya mereka bisa kita bayar, toh ada uang. Tapi mereka bilang nggak bisa," jelas Ahok.
Untuk itu lanjut Taufik, DPRD DKI Jakarta melalui Komisi A yang membidangi pemerintahan akan meminta keterangan Ahok atas penggusuran warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur yang tidak diberikan uang ganti rugi.
"Komisi A sudah mau panggil. Paling tanya pergubnya gimana apakah masih berlaku atau tidak. Ada produk hukum yang dikeluarkan kemudian masyarakat tahu, pergub 190 tahun 2014 soal ganti rugi. Tapi kalau tidak diberlakukan bunyikan dong (Permendagri berapa). Aturan mana yang membatalkan itu?" tanya Taufik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel