Suara.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menegaskan tidak ada bergaining politik atas dukungan PAN buat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
Dia membantah jika disebut pergeseran dukungan PAN, yang tadinya berada di barisan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), lantaran jatah menteri atau lainnya.
"Tidak ada praktik politik praktis di situ," kata Zulkifli di DPR, Jakarta, Rabu (3/9/2015).
Namun dia tidak akan menolak jika memang ada kader PAN yang membantu pemerintahan.
"Kalau jabatan itu kan urusan presiden lah ya. Sudahlah tidak perlu berandai-berandai, jabatan itu kan amanat saja. Itu urusan presiden," tuturnya.
Zulkifli beralasan, perpindahan dukungan ini lantaran PAN sadar dengan kondisi bangsa saat ini, di mana situasi ekonomi semakin berat dan politik memanas.
"Jadi dua sendi negara, kekuatan di negara itu kan ekonomi dan politik. Jadi kalau negara kuat, tangguh, kompak, insya Allah kesulitan seberat apapun bisa kita hadapi," ujarnya.
Dia menyatakan, pendiri PAN Amien Rais pun sudah mengetahui langkah politik ini. Amien, kata Zulkifli juga sudah merestui hal ini.
"Pak Amien yang penting tidak boleh terusik NKRI, jadi kalau Pak Amin melihat NKRI terganggu, Pak Amien bersedia melakukan apa saja, boleh apapun asal NKRI aman, kehadiran partai dirasakan rakyat, keberpihakan terhadap bangsa dan negara dinomor satukan. Itu cita-cita PAN yang disebut politik kebangsaan," terangnya.
Dengan bergabungnya PAN ke pemerintah ini, Zulkifli yakin bisa membantu untuk meringankan masalah ekonomi dan politik yang meruncing belakangan ini.
"Dengan begini sinyal kuat bagi pelaku usaha, investor, bahwa kita kompak, solid, kuat. Mudah-mudahan ini merupakan sinyal baik bahwa kita solid. Sehingga orang mau lagi membangun di sini, investasi di sini. Tekanan terhadap rupiah berkurang. Dan ekonomi tumbuh kembali. itulah parpol dirasakan kehadirannya oleh rakyat," terang Zulkifli.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Dicari-cari Jaksa, Kuasa Hukum Bantah Silfester Matutina Kabur: Ada di Jakarta, Nggak ke Mana-mana!
-
Sidang Praperadilan Nadiem, Ahli Hukum Sebut Pidana Korupsi Harus Kerugian Nyata
-
Laku Keji Heryanto Cekik Dina Oktaviani hingga Tewas, Lalu Jasadnya Disetubuhi, Harta Dirampas
-
Usut Gratifikasi Batu Bara Eks Bupati Kukar, KPK Panggil WNA India Sankalp Jaithalia
-
Sita Ribuan Catridge Liquid Lamborghini hingga Happy Water, Polres Meranti Cokok Pengedar Kakap!
-
Masalah PMI jadi Fokus Utama, Megawati Wanti-wanti: Proses Pemulangan jangan Ditunda-tunda
-
Polisi Pastikan Tak Ada Korban Luka Maupun Jiwa Buntut Ledakan di Gedung Nucleus Farma
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan Dina Oktaviani: Dicekik Atasan, Jasad Dibuang dalam Kardus
-
Puan Maharani Apresiasi Dukungan Istri Anggota DPR RI di Tengah Tekanan dan Kritikan
-
Percepat Pemulihan Pasar Kota Wonogiri, Ahmad Luthfi Kucurkan Rp1 M untuk Bangun Sarpras Darurat