Suara.com - Pebalap Indonesia Sean Gelael gagal finis dalam race (balapan) pertama seri ke-6 Formula Renault 3.5 World Series di Sirkuit Silverstone, Inggris, Sabtu (5/9/2015), setelah menabrak mobil pebalap lainnya.
Sayap depan mobil pebalap dari Tim Jagonya Ayam with Carlin itu rusak karena menabrak mobil pebalap asal Prancis Aurelien Panis yang gagal melakukan start.
"Saya terkejut dan tidak sempat lagi menghindar. Sayap depan bagian kanan mobil saya rusak cukup parah sehingga tidak bisa melanjutkan lomba," kata Sean dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.
Putra mantan pebalap nasional Ricardo Gelael itu mengaku sangat kecewa. Dengan start dari urutan ke-14, dia berharap mampu bertarung dan merebut kesempatan finis di posisi 10 besar demi menambah koleksi poinnya.
"Saya sudah melupakan kejadian hari ini. Semoga saya meraih hasil yang lebih baik di balapan kedua besok (Minggu, 6/9)," kata Sean.
Sementara itu, rekan satu tim Sean asal Prancis Tom Dillmann dapat menuntaskan balapan dengan meraih peringkat kelima.
Pebalap asal Prancis itu sebenarnya bisa meraih hasil yang lebih baik apabila tidak melakukan kesalahan di putaran kelima.
Saat itu, Dillmann mampu menyaingi kecepatan dua pebalap dari Tim Fortec Motorsports, Oliver Rowland dan Jazeman Jaafar, yang berada di depannya.
Namun, di tengah persaingan ketat dengan Rowland dan Jaafar, mobil kuning bernomor 26 milik Dillmann tiba-tiba melintir dan sempat keluar lintasan yang membuatnya terlempar ke posisi sembilan.
"Saya terlalu bernafsu untuk mengejar Rowland dan Jaafar sehingga sempat kehilangan fokus," kata pebalap berusia 26 tahun tersebut.
Hingga seri ke-6 di Silverstone yang berlangung akhir pekan ini, Sean baru mengantongi empat poin, hasil finis di posisi ke-8 pada seri kedua di Sirkuit Monte Carlo, Monako.
Sementara itu, Tim Jagonya Ayam with Carlin masih berada di peringkat keempat klasemen tim dengan koleksi 83 angka. Tim yang disponsori KFC Indonesia itu berada di bawah Fortec Motorsports, Lotus, dan Dams.
Berita Terkait
-
7 Potret Menawan Rini S Bono, Ibunda Fachri Albar yang Hits di Era 80-an
-
Profil Hana Malasan, Pemeran Utama Film Pengepungan di Bukit Duri
-
Pertamax Turbo Kembali Jadi Sponsor Utama Sean Gelael di Ajang FIA WEC 2025
-
Sean Gelael Intip Peluang Jadi Juara Dunia, Ikuti Jejak Eks Pembalap F1
-
Sean Gelael Umrah Bareng Hana Malasan, Warganet Curiga Mereka Sekalian Nikah di Tanah Suci
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!