Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul mengatakan yang membuat gadung perekonomian bukan Komisaris Jenderal Budi Waseso, melainkan Direktur Utama PT. Pelindo II R. J. Lino.
"Kita harus acung jempol ke Pak Buwas dan Jaksa Agung. Yang buat kegaduhan itu Lino. Untung Lino tidak punya nomor telepon Tuhan, entar dia bisa telepon Tuhan," kata Ruhut di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/9/2015).
Seperti diberitakan sebelumnya, Budi Waseso dimutasi menjadi Kepala BNN saat sedang mengusut dugaan kasus korupsi di PT. Pelindo II. Sejumlah kalangan kemudian mengait-ngaitkan mutasi tersebut dengan pengusutan perusahaan BUMN itu agar Bareskrim tak lagi melanjutkan pengungkapan kasus.
Saat terjadi penggeledahan, Jumat (28/8/2015) siang, Lino sampai ditelepon oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil. Dia mengeluh kenapa kantornya digeledah tanpa izin terlebih dahulu.
Terkait wacana pembentukan panitia khusus Pelindo II di Komisi III, RUhut malah mewacanakan pembentukan Pansus Buwas. Kenapa? karena Ruhut masih mempertanyakan kenapa Budi Waseso dimutasi secara mendadak ke BNN.
"Kawan PDIP minta dibuka Pelindo, kalau saya mau pansus Buwas waktu dia jadi Bareskrim, karena banyak prestasi gemilang beliau, termasuk Pelindo II," kata dia.
Lebih jauh, Ruhut mendukung penuh proses penanganan kasus yang ditangani Kejaksaan Agung. Dia meminta Jaksa Agung H. M. Prasetyo mengusut tuntas kasus PT. Victoria Securitas Indonesia.
"Kalau melihat kaitan Victoria, itulah tugas Jaksa Agung, dalam penyelidikan perlu ditingkatkan penyidikan. Pengembangan kasus adalah hal yang lumrah," katanya.
Berita Terkait
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Kasus Pencemaran Nama Baik, Berkas Perkara Selebgram Lisa Mariana Dilimpahkan ke Jaksa
-
Wagub Babel Hellyana Diperiksa 5 Jam di Bareskrim Polri, Statusnya Kini...
-
Bikin Laporan ke Bareskrim, Bule Rusia Polisikan Dua Akun Medsos Diduga Penyebar Fitnah
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
Terkini
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi 'Mengadu' ke Prabowo: Mohon Perlindungan
-
Tidak Diumumkan Besok? Menaker Bocorkan Kenaikan Upah Minimum 2026 Tidak Satu Angka, Ini Alasannya