Suara.com - Pemerintah Arab Saudi mengklaim sudah menampung sebanyak 2,5 juta warga Suriah. Suriah tengah dibombardir Saudi dengan alasan mencari militan kelompok radikal ISIS.
Sabtu (12/9/2015), Kementerian Luar Negeri Saudi melansir jika para pengungsi itu diperlakukan baik selayaknya warga negara. Mereka diberikan tempat tinggal dan diberikan jaminan keselamatan.
Seperti dilansir Al-Arabiya, Kemenlu Saudi mengatakan sikap Saudi selama ini mendukung warga Suriah untuk mendapatkan kelayakan dalam memperoleh hidup. Bahkan mereka tidak ingin mendapatkan perhatian dari media,
Berikut pernyataan lengkap Kemenlu Saudi dalam klaimnya mengurus 2,5 juta pengungsi Suriah:
1. Kerajaan telah menerima sekitar 2,5 juta warga Suriah sejak awal konflik. Penerimaan ini dalam rangka menjamin martabat dan keselamatan mereka. Kerajaan mengadopsi kebijakan yang tidak memperlakukan mereka sebagai pengungsi atau menempatkan mereka di kamp-kamp pengungsi.
Mereka telah diberi kebebasan untuk bergerak dan bergaul dengan warga Saudi. Ratusan orang telah diberikan status tinggal tetap. Mereka diberikan pelayanan medis gratis, diperbolehkan bekerja, dan bersekolah. Sebuah dekrit kerajaan di 2012 menginstruksikan sekolah-sekolah umum untuk menerima siswa Suriah. Sampai saat ini ada 100.000 siswa asal Suriah.
2. Upaya Kerajaan tidak terbatas pada menerima warga Suriah, penerimaan warga Suriah akan diperpanjang untuk mendukung dan merawat jutaan pengungsi Suriah di negara-negara tetangga seperti Yordania, Lebanon dan lain-lain. Termasuk menyediakan mereka bantuan kemanusiaan, berkoordinasi dengan pemerintah dan dengan organisasi-organisasi bantuan manusia internasional. Bantuan diberikan, dalam bentuk tunai dan makanan.
3. Nilai bantuan yang diberikan oleh Arab Saudi untuk rakyat Suriah total sekitar 700 juta dolar Amerika Serikat.
4. Bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada warga Suriah oleh Kerajaan terdiri dari makanan, medis, akademik, persediaan perumahan dan termasuk pembentukan klinik khusus Saudi di kamp-kamp pengungsi. Terutama pada Zaatari Camp di Yordania. Kerajaan mampu memberikan perawatan medis dalam bentuk imunisasi, pengobatan pencegahan dan prosedur medis. Selain itu, Arab Saudi mensponsori sejumlah besar keluarga Suriah yang tinggal di Lebanon dan Suriah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri