Suara.com - Lelaki paruh baya yang akrab disapa Mbah Jumpono masih giat mengais rezeki, meski usianya tak muda lagi, 75 tahun. Mbah Jumpono sehari-hari berjualan ikan sungai atau yang biasa disebut iwak kali.
Mbah Jumpono menjual ikan di kawasan Santren, Gejayan, Sleman. Ciri khasnya, dia selalu membawa pecak dan kepis, dua alat tangkap ikan tradisional.
Untuk mencapai Santren, setiap hari, warga Nglaren Potorono, Bantul, Yogya itu, naik bus.
Ketika ditemui setelah turun dari bus kota, kepis Mbah Jumpono terlihat penuh ikan berukuran kecil.
"Niki namung angsal wader, kutuk, cedhul kalih urang (ini hanya dapat ikan wader, kutuk, cethul dan udang saja). Sekarang mendapat ikan sulit sekali," kata Mbah Jumpono.
Setelah turun dari bus dan beristirahat sejenak dia memisahkan ikan - ikan. Kemudian, dia menaruhnya di atas meja lipat yang memang sengaja dibawa dari rumah.
"Kalau yang agak besar ini harga satunya Rp15 Ribu, kalau yang ikan kecil-kecil sama urang ini harganya Rp5.000," kata Mbah Jumpono.
Mbah Jumpono menjelaskan takarannya bukan berdasarkan berat seperti lazimnya di pasar - pasar.
"Takaran saya pokoknya hanya kepis ini, jika penuh ya sudah segitu itu," ujar Mbah Jumpono.
Mbah Jumpono mengungkapkan sudah menjadi pencari ikan sungai sejak tahun 1940-an. Pada waktu itu itu, ukuran sungai - di Yogyakarta masih lebar dan airnya bersih.
"Dulu ikannya masih besar-besar, sekarang ikannya sudah habis, sudah susah di carinya," kata Mbah Jumpono.
Sekarang, kata dia, sungai-sungai di Yogya sudah menyempit, sudah begitu airnya kotor.
Berbagai sungai di wilayah DIY telah dijelajahi Mbah Jumpono. Namun, karena usia sekarang tak lagi muda, dia memilih mencari ikan di sungai yang tak begitu jauh dari rumah.
Ikan yang dijual hari itu, dia jaring dari sungai kawasan Pugeran, Sleman.
"Dapatnya di daerah Pugeran sana, terus langsung saya bawa kesini dan dijual, kulo mboten nate dodolan iwak bosok (saya tidak pernah jualan ikan busuk)," ujarnya.
Tag
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Terkini
-
Kadiv Propam Minta Maaf Akui Kekurangan Polri, Janji Berbenah Total
-
Kadiv Propam Polri Sampaikan Permohonan Maaf Terbuka ke Publik
-
Ngobrol Santai Bareng Para Duta Besar, Menpar Bicara Peningkatan Turis dan Kualitas Pariwisata
-
Labuan Bajo Naik Kelas: Mawatu Hadir Sebagai Ikon Gaya Hidup Internasional di Timur Indonesia
-
Tak Hanya Noel, KPK Kini Kejar Semua 'Tangan' yang Terima Duit Korupsi Kemenaker
-
Pramono Anung Akui Relokasi Pedagang Pasar Barito Tak Berjalan Mulus: Tak Mungkin Semua Senang
-
Sultan Najamudin Apresiasi Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo - Gibran
-
Survei IYCTC: Kandungan Polusi PM2,5 di Ruangan Merokok Lebih Tinggi Ketimbang Area Tanpa Rokok
-
Hak Reproduksi Dianggap Beban, Komnas Perempuan Desak Reformasi Kebijakan Ketenagakerjaan
-
Prabowo Rayakan Ulang Tahun ke-74, Pesan Menyentuh Ini Jadi Sorotan: Terima Kasih Atas...