Suara.com - Pemerintah Kota Solo menyebut ada pengusaha besar di balik rencana kehadiran Gojek di Solo. Gojek berada di bawah PT. Gojek Indonesia, perusahaan penyedia jasa layanan transportasi yang menggunakan armada ojek sepeda motor berbasis aplikasi mobile.
“Terus terang kehadiran Gojek ini ingin merusak sistem transportasi yang ada di Solo. Mereka sebenarnya tahu, karena dibalik (kehadiran Gojek) ini adalah pakar-pakar dan pengusaha besar yang mengetahui aturan, tetapi kenapa mereka tidak mau menaati aturan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Solo, Yosca Herman Soedrajad, di Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/9/2015).
Oleh karena itu, Yosca menegaskan akan tetap menolak Gojek. Dinas Perhubungan tidak memberikan ruang gerak terhadap kehadiran ojek online tersebut. Tujuannya, kata dia, untuk melindungi masyarakat.
Selain itu, kata Yosca, pemerintah juga tidak ingin angka kecelakaan di Solo yang selama ini didominasi oleh kendaraan roda dua terus bertambah.
“Kita komitmen menolak keberadaan Gojek. Karena kita ingin melindungi masyarakat. Jangan lagi angka kecelakaan yang diakibatkan oleh sepeda motor ini bertambah,” kata Yosca.
Yosca masih meragukan standar keselamatan yang ada pada Gojek. Sebab sesuai dengan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009 tentang angkutan umum orang dan barang, ojek tidak termasuk dalam angkutan umum.
“Kita akan terus memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya tidak mudah terpengaruh dengan hadirnya layanan (Gojek). Karena sesuai aturan tidak dibenarkan kendaraan roda dua sebagai angkutan transportasi umu atau publik,” kata Yosca.
Di Solo muncul Get-Jek
Terlepas dari penolakan pemerintah Solo, kehadiran Gojek di Jakarta tak bisa dipungkiri telah memberikan inspirasi bagi pengusaha jasa transportasi, khususnya di Solo. Di Solo, saat ini muncul Get-Jek. Get-Jek bukan cabang dari Gojek.
Get-Jek dipelopori warga Jalan Ibu Pertiwi 9 Gurawan, Pasar Kliwon, Solo, bernama Reza Rajasa. Getjek akan mulai beroperasi pada 27 September 2015.
"Tahun 2011 itu baru prototipenya. Tetapi mulai saya buka atau operasi tahun ini untuk wilayah Solo dan sekitarnya, kecuali Boyolali karena kondisi medan," kata CEO Get-Jek Solo saat ditemui di kediamannya, Kamis (10/9/2015).
Menurut Reza jasa layanan yang ditawarkan dari Get-Jek hampir sama dengan Gojek. Yakni mengantar barang, jasa angkutan, belanja dan kerjasama dengan perusahaan untuk jasa kurir.
Namun demikian, Get-Jek juga melayani jasa pengurusan perpanjangan SIM, BPJS, nyebarin undangan, brosur, dan lain-lain yang tidak dilakukan ojek motor pada umumnya.
"Kita akan memberikan layanan yang lebih kepada pelanggan atau masyarakat. Dan yang membedakan layanan Get-Jek dengan Gojek ini adalah pembayaran melalui EDC (elektronik data capture)," tambahnya.
Lebih lanjut, Reza menambahkan seluruh pengemudi atau freelance driver Get-Jek akan difasilitasi smartphone. Gunanya adalah untuk memudahkan pengemudi untuk melakukan komunikasi dengan calon penumpang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!