Pihak berwenang Austria memperkirakan gelombang migran dan pengungsi berikutnya sedang mengarah ke perbatasan dari Hungaria pada Minggu (13/7/2015). Austria pada pekan lalu bergelut menghadapi ribuan orang yang masuk ke wilayahnya.
Hampir keseluruhan dari ribuan orang itu bergerak menuju Jerman. Jalur kereta api ke Hungaria telah ditutup sejak Kamis (10/9/2015) dalam upaya menghadang aliran pengungsi.
Hanya 50 orang menyeberangi perbatasan pada Minggu pagi, namun pihak berwenang Hungaria mengatakan masih banyak yang sedang bergerak dan jumlah mereka bisa mencapai 500 orang per jam, kata juru bicara kepolisian Austria.
Berdasarkan pengalaman baru-baru ini, pihak berwenang Austria memperkirakan akan ada 6.000 hingga 8.000 orang lagi yang tiba sepanjang hari, kata juru bicara itu.
Setiap harinya, ribuan pengungsi, yang banyak di antaranya pergi menghindari konflik di Suriah, sedang menyeberang menuju Hongaria. Negara itu merupakan pos terdepan di bagian timur zona bebas paspor Schengen.
Dalam krisis pengungsi terburuk yang dihadapi Eropa sejak perang Yugoslavia pada 1990-an itu, banyak migran melakukan perjalanan ke Eropa bagian barat dan utara yang lebih makmur.
Kepala kepolisian provinsi Burgenland Austria, wilayah yang berbatasan dengan Hongaria, mengatakan kepada radio ORF pada Sabtu bahwa jeda kedatangan telah memungkinan pihak berwenang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang tertunda serta membersihkan pusat-pusat penerimaan. Namun, ia memperkirakan akan lebih banyak pengungsi yang segera tiba.
Hungaria berencana untuk menutup perbatasannya di selatan dengan mendirikan pagar pada Senin (15/9/2015) ini. Kepolisian negara itu mengatakan 4.330 migran ditahan pada Sabtu, sebagian besar di dekat Roszke di perbatasan dengan Serbia. (Antara)
Berita Terkait
-
Akhir Era Assad: Gelombang Kepulangan Pengungsi Suriah Dimulai
-
Suriah Terjebak Krisis Paling Serius di Dunia: 16,5 Juta Orang Butuh Bantuan Mendesak
-
Era Baru Suriah? 81.000 Pengungsi di Turki Pilih Kembali ke Tanah Air
-
Eksodus Pengungsi: 52 Ribu Warga Suriah Tinggalkan Yordania Menuju Suriah
-
Kondisi Aman di Suriah? 18.000 Pengungsi Pulang Kampung dari Yordania usai Assad Lengser
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat
-
Jerit Hati Ibunda dan Ayah Nadiem Makarim di Pengadilan: Dia Jujur, Kami Tak Menyangka Ini Terjadi
-
Roy Suryo Klaim Kantongi Ijazah Palsu Jokowi Langsung dari KPU: Kami Berani Mati, Adili Jokowi!
-
Bela Nadiem Makarim, Eks Pimpinan KPK hingga Mantan Jaksa Agung Ajukan Amicus Curiae, Begini Isinya!