Suara.com - Kementerian Dalam Negeri Yordania pada hari Sabtu (11/1) menginformasikan bahwa 52.406 warga Suriah telah kembali ke negara asal mereka sejak jatuhnya Bashar al-Assad dari kekuasaan di Suriah pada tanggal 8 Desember.
Stasiun TV resmi Yordania, Al-Mamlaka, mengutip keterangan Kementerian Dalam Negeri yang menyatakan bahwa para pengungsi tersebut menyeberang dari Yordania ke Suriah melalui pos perbatasan Jaber-Nassib, yang telah dibuka sejak tanggal 8 Desember.
Dalam pernyataan tersebut juga ditambahkan bahwa sebanyak 11.315 pengungsi Suriah yang terdaftar di Yordania telah melintasi perbatasan, sementara beberapa lainnya yang hendak kembali adalah warga Suriah yang bukan pengungsi, termasuk mereka yang datang dari luar Yordania untuk menyeberang ke Suriah.
Yordania, yang menampung sekitar 1,3 juta warga Suriah, merupakan salah satu negara yang paling terdampak oleh konflik di Suriah. Hampir setengah dari populasi Suriah yang ada di Yordania terdaftar sebagai pengungsi, sedangkan sisanya memasuki Yordania sebelum konflik dimulai pada tahun 2011, melalui hubungan keluarga, pernikahan, atau bisnis.
Yordania dan Suriah berbagi dua pos perbatasan utama. Pos perbatasan Al-Gomruk Al-Qadim, yang dikenal sebagai Ramtha di sisi Yordania, telah tidak beroperasi selama bertahun-tahun akibat konflik Suriah. Pos lainnya adalah pos perbatasan Nassib-Jaber.
Bashar Assad, yang telah memimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim mengambil alih Damaskus pada tanggal 8 Desember, mengakhiri pemerintahan rezim Partai Baath yang berkuasa sejak tahun 1963.
Berita Terkait
-
Eks Loyalis Rezim Assad Dieksekusi di Depan Umum
-
Akhir Kekosongan Politik: Presiden Lebanon Baru Siap Hadapi Israel dan Rangkul Suriah
-
Liga Arab dan UEA Kecam Peta Israel yang Diklaim Meliputi Wilayah Negara Lain
-
Erdogan Ancam Gulingkan Kurdi di Suriah: Tak Ada Tempat bagi Teroris!
-
Jerman Serukan Pemulihan Suriah sebagai Negara Berdaulat, Bahas Hubungan dengan Rezim Baru di Damaskus
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre