Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menantang para dukun yang tergabung dalam Gerakan Dukun Penyelamat (DUPA) KPK. Mereka diminta ke Balai Kota DKI Jakarta.
Sebab Ahok tidak terima dengan adanya beberapa orang dukun yang mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan membakar kemenyan. Alasan dilakukan pembakaran kemenyan itu agar lembaga anti kotupsi itu berani periksa Ahok.
"Lebih baik dukunya ke Balai Kota, bakar kemenyan, supaya Ahok-nya bisa dibunuh atau dibikin gila, suruh dia bakar di sini dong," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu bahkan menanyakan kepada para dukun yang mendesak KPK agar bisa memeriksanya terkait kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
"Ngapain suruh KPK tangkap Ahok, lebih baik bakar kemenyan di sini (Balai Kota), biar Ahok jadi koruptor, jadi sakit, jadi gila, jadi mati," tegas Ahok.
"Suruh bakar ke sini saja dukunnya. Biar dia tahu ilmu siapa yang lebih canggih, ilmu percaya Tuhan apa ilmu dukun," Ahok menegaskan.
Senin (14/9/2015) kemarin, ada tiga orang yang mendatangi gedung KPK melakukan ritual dan ruwatan. Mereka menganggap lembaga antirasuah telah dilemahkan oleh koruptor dan mafia hukum.
"Kami DUPA KPK melakukan ritual dan pembersihan ruwatan terhadap KPK agar berani melawan naga-naga sesat yang menghancurkan republik ini dan naga yang membentengi Ahok. Sehinga KPK tidak merasa takut untuk memeriksa Koh Ahok," kata Koordinator DUPA, Ki Eyang Suwe kemarin.
BACA JUGA:
Siap Mundur dari Pimpinan DPR? Ini Jawaban Fadli Zon
Donald Trump Kembali Dikritik, Kali Ini dengan Darah Menstruasi
Tanpa Penutup Dada, Dua Perempuan Ganggu Konferensi Muslim
Lelaki Suriah yang Dijegal Kamerawati Buka Suara, Adakah Maaf?
Sempat Menolak, Caitlyn Jenner Berbalik Dukung Pernikahan Gay
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional