Laut (Antara)
TNI Angkatan Laut menyelenggarakan Internasional Maritime Security Symposium 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, selama dua, mulai hari ini, Rabu(16/9/2015). Acara dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi.
Acara yang juga dihadiri Menkopolhukam Luhut Panjaitan ini membahas seputar kerjasama bidang kemaritiman tingkat internasional.
Selain juga membahas penanggulangan keamanan maritim. Simposium juga berkaitan dengan program Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Kita bangga sekali. IIMS kedua ini dihadiri oleh perwakilan dari 40 negara," kata Luhut dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Namun yang paling utama ditunjukkan di Internasional Maritime Security Symposium 2015 ialah keinginan untuk menunjukkan peran Indonesia pada dunia internasional bahwa kapasitas negeri ini sebagai negara maritim yang besar sekaligus menegaskan posisi sebagai poros maritim.
"Kita ingin negara-negara lain melihat potensi besar Indonesia sebagai kawasan maritim terbesar," kata mantan Kepala Staf Kepresidenan.
Internasional Maritime Security Symposium 2015 baru dua kali ini digelar. Tahun ini diikuti 350 peserta, di antaranya Staf Angkatan Laut, Perwira Tinggi, Atase Pertahanan Asing, Komunitas Maritim Internasional, dan bidang-bidang kemaritiman yang lain.
Acara yang juga dihadiri Menkopolhukam Luhut Panjaitan ini membahas seputar kerjasama bidang kemaritiman tingkat internasional.
Selain juga membahas penanggulangan keamanan maritim. Simposium juga berkaitan dengan program Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Kita bangga sekali. IIMS kedua ini dihadiri oleh perwakilan dari 40 negara," kata Luhut dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Namun yang paling utama ditunjukkan di Internasional Maritime Security Symposium 2015 ialah keinginan untuk menunjukkan peran Indonesia pada dunia internasional bahwa kapasitas negeri ini sebagai negara maritim yang besar sekaligus menegaskan posisi sebagai poros maritim.
"Kita ingin negara-negara lain melihat potensi besar Indonesia sebagai kawasan maritim terbesar," kata mantan Kepala Staf Kepresidenan.
Internasional Maritime Security Symposium 2015 baru dua kali ini digelar. Tahun ini diikuti 350 peserta, di antaranya Staf Angkatan Laut, Perwira Tinggi, Atase Pertahanan Asing, Komunitas Maritim Internasional, dan bidang-bidang kemaritiman yang lain.
Tag
Komentar
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku