Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan kondisi cuaca di Kota Palembang dan 10 kota lainnya di wilayah Provinsi Sumatera Selatan hujan dengan intensitas ringan.
"Berdasarkan pengamatan melalui satelit, kondisi cuaca di Kota Palembang, Baturaja, Kayu Agung, Muaraenim, Pali, Musirawas, Musirawas Utara, Pangkalanbalai, Martapura, Muaradua, dan Indralaya, berpeluang turun hujan ringan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan, Indra Purnama di Palembang, Senin (21/9/2015).
Sedangkan enam kota lainnya yakni Lahat, Sekayu, Tebingtinggi, Pagaralam, Lubuklinggau, dan Prabumulih diprakirakan berawan, katanya.
Dia menjelaskan beberapa kota yang diprakirakan hujan ringan memiliki suhu udara berkisar 23-34 derajat Celsius, kelembapan udaranya berkisar 53-97 persen, kecepatan angin berkisar 25-30 km/jam dengan arah angin seluruh daerah tersebut menuju tenggara.
Kemudian kota yang diprakirakan berawan memiliki suhu udara berkisar 22-32 derajat Celsius, kelembapan udaranya berkisar 54-97 persen, kecepatan angin sekitar 25 km/jam dengan arah angin daerah ini menuju tenggara.
Wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu, memasuki penghujung September 2015 ini mulai terdapat hujan setelah sebelumnya dua bulan secara berturut-turut tanpa hujan mengakibatkan berbagai aktivitas dan kesehtan masyarakat terganggu karena bencana kabut asap kebakaran hutan/lahan.
Dengan mulai banyaknya kota di Sumsel berpeluang hujan, diharapkan kabut asap yang kini masih menyelimuti udara Kota Palembang dan beberapa daerah lainnya segera hilang dan aktivitas masyarakat kembali normal, katanya.
Sementara sebelumnya berdasarkan data monitoring hari tanpa hujan berturut-turut per 10 September 2015 sebagian besar wilayah Sumsel tidak ada hujan dengan kriteria sangat panjang 31-60 hari Monitoring hari tanpa hujan berturut-turut selama dua bulan terakhir dilakukan di 11 kabupaten dan kota dalam wilayah Provinsi Sumsel.
Khusus dalam Kota Palembang kegiatan pemantauan/monitoring hari tanpa hujan berturut-turut dilakukan di wilayah Kenten, Talang Betutu, Plaju, dan Kertapati.
Kemudian di Kabupaten Banyuasin monitoring dilakukan di Sembawa, Muara Padang, dan Mariana, Kabupaten Musi Banyuasin dilakukan di Bayung Lencir, Sungai Keruh, Lais, dan Batanghari Leko.
Kabupaten Ogan Ilir dilakukan monitoring hari tanpa hujan berturut-turut di wilayah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur di lakukan monitoring di wilayah Belitang dan Buay Madang, Kabupaten OKU dilakukan monitoring di wilayah Baturaja dan Lubuk Batang.
Kabupaten Lahat dilakukan monitoring di wilayah Kecamatan Lahat, Merapi Timur, Merapi Barat, Tanjung Tebat, dan Kikim Timur, Kabupaten Musirawas dilakukan monitoring di wilayah Muara Rupit, dan Purwodadi.
Kabupaten OKU Selatan dilakukan monitoring di wilayah Simpang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dilakukan monitoring di Kayu Agung, Celikah, Tulung Selapan, Pampangan, dan Jejawi.
Sedangkan di Kabupaten Muaraenim dilakukan monitoring hari tanpa hujan berturut-turut di pusat Kota Muaraenim, Lembak, Gelumbang, Rambang Dangku, Kelekar, dan Kecamatan Ujan Mas, kata Indra.
Menghadapi kondisi cuaca tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan dan satgas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan berupaya secara maksimal mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, serta bencana kabut asap dengan melakukan berbagai tindakan antisipasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM