Suara.com - Sejumlah keluarga jamaah haji dari embarkasi Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan kekhawatirannya tentang potensi tragedi yang menewaskan ratusan jamaah di Mina beberapa waktu lalu kembali terulang.
"Orang tua kami sudah melempar jumroh dan kembali ke Mekah, namun tetap was-was kejadian Mina terulang pada saat Tawaf atau sebelum kepulangan," ujar salah seorang keluarga jamaah haji asal Padang Syamsuarni, di Padang, Sabtu (27/9/2015).
Dia mengaku terkejut saat melihat berita di televisi adanya korban saat melempar jumroh pada ibadah haji beberapa waktu lalu.
"Jujur berdesir jantung saya saat salah satu televisi swasta memperlihatkan korban terinjak seperti itu, takut hal tersebut juga menimpa orang tua kami," imbuhnya.
Menurut dia, peristiwa seperti itu bisa terjadi lagi jika pemerintah setempat kembali kurang tanggap dengan kejadian tersebut.
"Memang takdir tidak bisa dilawan namun hal tersebut tetap harus diantisipasi," katanya.
Terkait kejadian itu, dia telah menghubungi orang tuanya dan meminta untuk waspada dan patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan selama ibadah haji.
Sebab menurutnya juga tragedi Mina bukan hanya kelalaian pemerintah namun individu jamaah itu sendiri.
"Mengingat masih ada ibadah haji lainnya dalam hal ini kami sedikit memaksa kepada orang tuan untuk patuh pada peraturan," ungkap Syamsuarni.
Anggota keluarga jamaah lain Nurmis menganggap tragedi Mina sebagai takdir dari yang Maha Kuasa.
"Dalam hal ini yang bisa dilakukan hanya berdoa dan sebisa mungkin terus menjalin hubungan dengan orang tua," katanya.
Sebelumnya Menteri Agama RI Luqman Hakim Saifuddin mengimbau kepada seluruh kepada keluarga jamaah jaji Indonesia tidak panik yang berakibat fatal menghadapi kejadian di Mina.
Menurut dia, yang perlu dilakukan keluarga yakni menunggu dan berdoa hingga pelaksanaan ibadah haji selesai. (Antara)
Berita Terkait
-
Pesawat Haji Tak Lagi Terbang Kosong? Begini Rencana Ambisius Pemerintah...
-
Perasaan 'Malu' Omesh ke Tuhan Selepas Pulang Haji, Dapat Hikmah Apa?
-
Ivan Gunawan Risih Dipanggil Haji Igun: Kayak Harus Menunjukkan Banget
-
Pengalaman Spiritual Afgan Pergi Haji Sendirian: Awalnya Takut, Berakhir Menangis Penuh Syukur
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
RKUHAP Resmi Disahkan DPR, Amnesty International: Penanda Mundurnya Perlindungan HAM
-
Ketika Banjir Lebih Menakutkan di 'Kampung Zombie' Cililitan
-
Menko Polkam dan Mendagri Pimpin Rakorendal BNPP, Wajah Perbatasan RI Siap Dirombak Total
-
Bukan Sekadar Wacana! Pemprov DKI Libatkan Publik Susun 'Peta Jalan' Lingkungan Hidup Hingga 2055
-
ICW: Baru Setahun, Prabowo-Gibran Bikin Reformasi 1998 Jadi Sia-sia
-
Ratusan Ribu Penerima Bansos Main Judol, Kemensos Loloskan 7.200 Orang dengan Syarat Ketat
-
Tamsil Linrung Soroti Daerah Berperan Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
Menkum Sebut KUHAP Baru Mementingkan Perlindungan HAM, Mulai Berlaku 2026
-
Cuma Naik Rp2 Ribuan per Hari, Buruh Tolak Upah Minimum 2026 Ala Menaker, Usul Formula Baru
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu