Suara.com - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menilai perlu adanya pembagian waktu untuk melempar jumroh bagi jemaah haji di Arab Saudi.
"Perlu ada pembagian waktu atau jadwal melempar jumroh," kata Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan Dan Agama, Kemenko PMK, Agus Sartono ketika dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan Agus Sartono terkait tragedi di Mina, Arab Saudi.
Dia menambahkan, perlu ada rekayasa arus jamaah yang efektif khususnya saat tingkat kepadatan sangat tinggi.
Terkait hal tersebut, kata Agus, Pemerintah Arab Saudi perlu secara intensif memberikan informasi lebih awal terkait pembagian jadwal melempar umroh tersebut.
"Informasi tersebut bisa disampaikan lebih dini kepada panitia penyelenggara ibadah haji dari masing-masing negara," katanya.
Dengan demikian, kata dia, masing-masing negara punya tanggung jawab memberikan edukasi dan menyampaikan informasi terkait pembagian jadwal tersebut kepada jemaah haji.
"Harapannya agar tingkat kepadatan dapat sedikit berkurang karena jemaah haji tidak berbondong-bondong di waktu yang bersamaan," katanya.
Pihaknya, kata dia, akan melakukan koordinasi dengan kementerian agama terkait berbagai usulan kepada Pemerintah Arab Saudi.
Sementara itu, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyampaikan keprihatinan atas tragedi Mina, Arab Saudi yang menyebabkan ratusan jemaah haji meninggal dunia.
"Kemenko PMK menyampaikan keprihatinan dan berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya para jemaah haji korban peristiwa Mina 1436H/2015M," kata dia. (Antara)
Tag
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat