Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengusut tuntas kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap Salim Kancil, petani yang juga aktivis antitambang pasir ilegal di Lumajang, Jawa Timur.
"Presiden sudah minta kapolri untuk mengusut pelaku penganiayaan. Saya kira kemarin sudah ditetapkan sejumlah tersangka," ujar Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Teten juga mengatakan nantinya akan ada semacam panduan kepada kepolisian RI agar jangan menggunakan kekerasan terhadap konflik-konflik lahan antara masyarakat dengan pebisnis.
Kantor Kepala Staf Kepresidenan juga akan terus memantau penyelesaian kasus yang menewaskan seorang aktivis yang juga seorang petani, Salim Kancil setelah dianiaya sejumlah orang.
Teten juga menegaskan bahwa konflik agraria di Indonesia merupakan konflik gunung es karena sudah berlangsung sejak lama.
"Kalau kita lihat kasus-kasusnya sudah terjadi puluhan tahun jadi bukan konflik agraria yang baru, rata-rata puluhan tahun," ujar Teten.
Umumnya konflik agraria terjadi jika ada petani sudah lama menduduki lahan lalu mereka meminta penguasaan atas tanah tersebut, kemudian ada perusahaan yang mau ambil lahan itu, jelas Teten.
Seperti diberitakan sebelumnya, Salim Kancil dibunuh oleh massa pendukung tambang pasir di Desa Selok Awar-awar pada 26 September 2015.
Tidak hanya Salim, seorang petani lainnya, Tosan, juga dianiaya hingga kondisinya kritis karena luka bacokan.
Kedua korban merupakan petani yang dari awal menolak penambangan pasir di desanya karena dapat mengakibatkan kerusakan serta mengancam produksi pertanian di desanya.
Kegiatan penambangan dilakukan awal tahun 2014, ketika itu warga diundang kepala desa untuk sosialisasi pembuatan kawasan wisata tepi pantai obyek wisata Watu Pecak.
Namun, tak pernah terealisasi, yang terjadi justru penambangan di area oleh sebuah perusahaan. (Antara)
Berita Terkait
-
Heboh Ekspor Pasir Laut, Deretan Perusahaan Ini Pernah Lakukan Penambangan Ilegal
-
Pajang Foto Wiji Thukul, Jefri Nichol Sentil Puan Maharani dan DPR
-
Balasan Telak Jefri Nichol Usai Disindir Pajang Foto Wiji Thukul hingga Munir
-
Cegah Peristiwa Salim Kacil Jilid Dua, Komnas HAM Meminta Jaminan Keamanan Tiga Warga Lumajang
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat