Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak terima disebut melakukan pencitraan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi Gerindra Mohamad Taufik.
"Kalau ngomong soal pencitraan seperti itu, kamu lihat dong sejarah saya, dari jadi bupati sampai sekarang, ngomongnya sama enggak?" kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Ahok disebut melakukan pencitraan oleh Taufik, lantaran pernyataannya yang menyebutkan anggota DPRD DKI boleh tunjangan gajinya naik, asalkan dapat membuktikan terbalik hartanya.
Hal itu ditujukan Ahok agar Undang-Undang No.7 tahun 2006 tentang Pengesahan Konvensi Antikorupsi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2003 diterapkan. Pasalnya dalam peraturan tersebut, seorang pejabat tidak cukup hanya melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun juga harus dapat membuktikan jumlah harta, kebutuhan hidup, dan pajak yang harus dibayarkan.
Ahok menyadari, UU tersebut bukanlah suatu kewajiban pejabat negara yang ingin naik gaji. Namun ia mengaku konsisten menyatakan sikap, bahwa seharusnya peraturan itu harus berlaku bagi setiap pejabat negara yang ingin naik gaji.
"Betul (tidak ada kewajiban peraturan itu). Makanya, itu yang saya usulkan dari dulu secara konsisten, dari saya jadi (anggota) DPRD, Bupati, DPR RI, Wagub, sampai Gubernur. Di mana pencitraan? Saya lakukan konsisten dari dulu dengan kalimat yang sama tentang UU pembuktian harta terbalik," jelas Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka