Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan jika ada seorang pemimpin yang jujur, tulus, dan besar jiwanya dan yang bisa memberikan semacam ketenangan kepada masyarakat untuk rekonsiliasi secara masif sekali dan seterusnya itu maka apa pun bisa terjadi.
"Tapi ini belum punya pemimpin yang seperti itu, ini masih upaya-upaya partisan," kata Fahri, di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/9/2015).
Menurutnya jika memang negara dituntut meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI), itu hanyalah upaya partisan, karena ini hanyalah sepotong-sepotong.
"Ini bukan pikiran negarawan, tapi ini upaya partisan, karena ini hanya sepotong-sepotong bukan rekonsiliasi secara umum," ujarnya.
Fahri juga menegaskan masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan secara sepotong-sepotong, akan tetapi harus diselesaikan secara menyeluruh.
"Jangan hanya peristiwa 65 diangkat, terus Priuk, Semanggi, dan lainnya ga diangkat itu nggak bisa, kita harus selesaikan semua mana yang dianggap masalah, kita harus selesaikan semua, kenapa pkinya begitu," katanya.
Sementara itu, lanjut Fahri, harus ada pemikir yang bisa mengajak masyarakat kepada rekonsiliasi secara total, karena ini tidak ada narasinya.
"Pemerintah kita sekarang nggak punya narasi komprehensif tentang rekonsiliasi," ujarnya.
Namun, dirinya menanggap kalau pemerintah tidak mempunyai masalah, dan ada upaya pemerintah untuk memaafkan PKI secara diam-diam.
"Jangan-jangan pemerintah menganggap tidak ada masalah. Tapi kok ada upaya diem-diem memaafkan PKI. Nggak boleh gitu dong, masalah bangsa ini harus selesai total secara menyeluruh jangan sepotong-sepotong," tutupnya.
Sebelumnya diketahui Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya tidak berencana menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga simpatisan PKI selaku partai terlarang yang menjadi korban dalam G30S tahun 1965. [Nur Habibie]
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Sorotan Internasional Kasus Keracunan MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total
-
Dapat Lampu Hijau dari Puan, Nasib RUU Ketenagakerjaan Kini Ikut Ditentukan Buruh
-
Eks Kapolres Ngada Malah Predator Anak, Dituntut 20 Tahun Bui dan Denda Rp5 Miliar
-
Prabowo Bangun 23 Ribu Rumah di Jakarta, Proyek Ini Ditargetkan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
-
Dasco Dukung Stop Tot Tot Wuk Wuk: Pengawal Seharusnya Tak Perlu Terlihat
-
Driver Gojek Jadi Korban Kekerasan di Pontianak, GOTO Ambil Tindakan Tegas
-
Roy Suryo 'Sentil' Keras Gibran: Orang Waras Pasti Ragukan Ijazahnya, Desak Mundur dari Kursi Wapres
-
Transformasi Posyandu: Dari Layanan Kesehatan Menuju 6 Standar Pelayanan Minimal
-
Buni Yani Sebut Ijazah Gibran Bodong, Yakin Gugatan Rp125 Triliun Menang: Pasti Dikabulkan Hakim!
-
Heboh 'Tot tot Wuk Wuk' di Jalan, DPR Desak Polisi Hentikan Kawal Orang Nggak Penting Termasuk Artis