Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap anggota DPRD DKI Jakarta yang saat ini menggunakan mobil dinas dengan pelat nomor palsu bisa ditangkap pihak kepolisian. Pasalnya, saat ini banyak mobil dinas menggunakan pelat nomor warna hitam dari sebelumnya berpelat merah.
"Itu harus ditangkap polisi," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Ahok menyarankan, kalau anggota dewan malu menggunakan mobil dinas dengan pelat nomor warna merah, maka agar segera diurus ke Ditlantas Polda Metro Jaya. Ditegaskan Ahok, yang jelas mereka tidak bisa seenaknya memakai pelat nomor palsu.
"Kalau mau, nanti dilapor ke polisi. Nanti dikasih pelat yang ada RFS, RFR, RFC dan lain-lain, khusus dari polisi. Kayak mobil saya, ini kan pelat merah. Saya dapat pelat itu (hitam) karena kita ajukan," jelas Ahok.
"Makanya kodenya RFK, RFR, kalau kepalanya 2, itu umum dan bisa beli. Kalau kepalanya 1, ya itu mobil pemerintah. Pelat merah diubah jadi hitam," Ahok menambahkan.
Beberapa bulan lalu, diketahui sebanyak 101 anggota DPRD DKI Jakarta diberikan mobil dinas berjenis sedan merek Toyota Corolla Altis warna hitam. Mobil tersebut sudah lengkap dengan pelat nomor berwarna merah. Namun kini, sebagian mobil itu ternyata pelat nomornya sudah diubah menjadi berwarna hitam dengan nomor polisi sama.
Menurut penelusuran Suara.com di tempat parkir basement gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, hari ini puluhan pelat nomor mobil anggota dewan yang terparkir sudah tampak berwarna hitam. Di antaranya adalah nomor polisi B 1046 PQB, B 1039 PQB, B 1043 PQB, B 1074 PQB, B 1073 PQB, B 1079 PQB, dan B 1078 PQB. Juga ada mobil berpelat nomor B 1061 PQB, B 1013 PQB, B 1021 PQB, B 1014 PQB, serta B 1038 PQB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat