Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengerjakan sejumlah proyek di kementerian itu dengan sistem padat karya sehingga dapat ikut mengatasi masalah kelangkaan lapangan kerja.
"Kami akan menggunakan tenaga kerja manusia atau sistem padat karya dalam belanja modal atau investasi di Kemenhub," kata Menhub Ignasius Jonan seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis.
Pengerjaan berbagai proyek dengan sistem padat karya merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi III yang akan segera dikeluarkan pemerintah.
Jonan menyebutkan proyek tersebut adalah pembangunan jalur kereta api (KA) di Sulawesi, pembangunan kereta api Trans Sumatera (termasuk di Sumut, Aceh, Jambi hingga Lampung) untuk menyambung jalur KA yang sudah ada.
Selain itu pembangunan jalur ganda KA lintas selatan Jawa di mana yang utara sudah diselesaikan pemerintahan sebelumnya.
"Kalau membangun jalur kereta api pasti padat karya," katanya.
Selain itu juga ada pekerjaan lain yaitu perbaikan dan peningkatan kapasitas di hampir 160 pelabuhan di seluruh Tanah Air mulai dari Aceh hingga Papua.
"Juga perbaikan sekitar 80 bandara termasuk perpanjangan landas pacu, penguatan sisi udara, perbaikan terminal bandara dan sebagainya," katanya.
Ia menyebutkan Kemenhub tahun 2015 ini juga membangun 190 kapal berbagai jenis sehingga semua perusahaan galangan kapal mendapat pekerjaan itu. Kemenhub juga membangun 1.200 bus besar.
"Ini diharapkan bisa mengurangi kelangkaan lapangan kerja," katanya.
Sementara itu terkait pemenuhan persyaratan bagi perusahaan penerbangan yang ditetapkan paling lambat 30 September 2015, Menhub mengatakan semua perusahaan penerbangan sudah memenuhi kecuali satu atau dua yang memang sejak awal tidak jalan.
"Ada 23 airline, semua memenuhi syarat kecuali 1-2 yang memang tidak jalan atau beroperasi," katanya.
Ia juga menyebutkan mereka juga sudah memenuhi persyaratan modal minimun sebesar Rp6 triliun dan persyaratan jumlah minimum pesawat.
"Mereka sudah menambah sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU Penerbangan," katanya.
Menurut dia, pemenuhan berbagai ketentuan itu menunjukkan komitmen dan kepercayaan industri penerbangan bahwa pasar Indonesia walaupun agak turun, dalam jangka menengah dan panjang akan tumbuh besar sekali.
"Ini sinyal yang baik bahwa semua perusahaan penerbangan berkomitmen menambah jumlah pesawat, menambah modal dan lainnya," katanya.
"Jadi mereka sudah nambah karena batasnya 30 September 2015, kalau tidak percaya dengan prospek Indonesia, tidak akan mungkin mereka mau tambah modal, tambah pesawat," kata Menhub. (Antara)
Berita Terkait
-
Ngeri! 33 Persen Bus Pariwisata Tak Layak Jalan, Kemenhub Temukan Pemalsuan KIR
-
Jejak Uang Korupsi Kereta Api Mengarah ke Bupati Pati, KPK Dalami Peran Sudewo
-
Menhub: Status 36 Bandara Internasional Tidak Permanen
-
Kemenhub Rombak Aturan Truk ODOL, Kepentingan Sopir Diperhatikan?
-
Bandara Internasional Bertambah, Menhub: Biar Tak Ada Pertanyaan Mau ke Indonesia Itu Sulit
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada