Suara.com - Hossein Askari menjadi yang tercepat pada etape enam "Tour de Singkarak 2015" dari Bukittinggi dan finis di depan Istano Basa Pagaruyung, Tanah Datar, Kamis (8/10/2015), dengan catatan waktu 3:29:50.
Pada etape ini pebalap dari Pishgaman Giant Team Iran cukup perkasa dengan menempatkan tiga pebalapnya di papan atas. Dua pebalap lainnya yang bersinar adalah Arvin Moazemi Goudarzi serta Rahim Emami.
Kemenangan pebalap Pishgaman ini memutuskan dominasi tim asal Iran lainnya yaitu pebalap dari Tabriz Petrochemical Team yang secara beruntun menjadi yang terbaik di etape tiga, empat dan lima. Sedangkan Pishgaman sudah mengoleksi dua kemenangan yaitu di etape dua dan enam.
Etape enam dari Bukittingi menuju Istano Basa Pagaruyung menempuh jarak 116 km atau bisa dikatakan sebagai etape terpendek pada kejuaraan yang diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata itu. Karakter lintasannya cukup variatif karena ada titik King of Mountain (KOM) maupun titik sprint.
Dominasi tim Pishgaman pada etape ini membuat klasemen sementara baik klasemen umum (yellow jersey) serta raja sprint (green jersey) mengalami perubahan. Pebalap dari tim juara bertahan TDS lagi-lagi menyodok dan mampu menjadi yang terbaik.
Untuk predikat raja sprint saat ini dipegang oleh Hossein Askari dengan 14 poin. Sebelumnya posisi ini dipegang oleh pebalap asal tim 7 Eleven Filipina, Mark John Lexer Galedo yang saat ini tergeser ke posisi tiga dengan 11 poin. Sedangkan posisi dua ditempati oleh pebalap Pishgaman lainnya, Arvin Moazemi Goudarzi dengan 13 poin.
Untuk klasemen umum yang sebelumnya dipegang oleh Amir Zargari dari Pishgaman Giant Team harus berpindah tangan dengan teman satu timnya yaitu Arvin Moazemi Goudarzi dengan total catatan waktu 20:12:38. Amir saat ini terlempar ke posisi tiga dengan waktu 20:14:20.
Sementara itu, pada 10 besar pebalap tercepat, Indonesia menempatkan dua wakilnya yaitu Abdul Soleh yang memperkuat tim SAKB Jakarta yang berada diposisi enam serta Aiman Cahyadi dari Pegasus Continental Cycling Team yang finis di urutan 10.
Hasil etape enam ini menunjukkan jika pebalap Indonesia mampu bersaing dengan pebalap asing. Sebelumnya pebalap Indonesia selalu kesulitan. Prestasi terbaik pebalap tuan rumah itu terjadi di etape tiga yang finis di Dharmasyara dengan Fatahillah Abdullah yang finis di urutan keempat. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui