Ziarah murid dan guru SD Negeri 05 Kalideres Pagi, Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat, di makam Putri Nur Fauziah (9), Senin (5/10/2015) siang. [suara.com/Nur Habibie]
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan dari hasil autopsi jenazah Putri Nur Fauziah (9) terungkap sebelum dibunuh, korban sering mendapatkan kekerasan seksual.
"Iya kalau kita lihat, si PNF ini kan depan belakang ......, berarti sudah sering terjadi, bukan sekali," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10/2015).
Putri merupakan murid kelas dua SD Negeri 05 Kalideres Pagi, Rawa Lele, Kalideres, yang ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Jalan Sahabat RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB. Jenazahnya dimasukkan dalam kardus.
Hal senda juga disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian.
"Dari keterangan dokter, korban bukan tidak hanya sekali mendapatkan kekerasan seksual," kata Tito.
Kasus Putri mengindikasikan pelakunya orang yang dikenal korban.
"Dari TKP (tempat kejadian perkara), korban tidak mungkin diculik, artinya kenal, otomatis korban kenal dengan pelaku," katanya.
Sejumlah saksi sudah diperiksa polisi, satu di antaranya bernama Agus Dermawan alias Agus Pea. Dini hari tadi, Agus yang juga seorang residivis ditetapkan menjadi tersangka kasus pencabulan yang dilaporkan oleh 13 anak didampingi orangtua mereka.
Lelaki yang tinggal tinggal tak tidak jauh dari lokasi Putri ditemukan meninggal dunia itu diduga pernah menghamili seorang anak berinisial Y. Namun, atas perintah Agus, Y kemudian menggugurkan kandungan yang baru berumur tiga bulan.
"Iya kalau kita lihat, si PNF ini kan depan belakang ......, berarti sudah sering terjadi, bukan sekali," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10/2015).
Putri merupakan murid kelas dua SD Negeri 05 Kalideres Pagi, Rawa Lele, Kalideres, yang ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Jalan Sahabat RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB. Jenazahnya dimasukkan dalam kardus.
Hal senda juga disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian.
"Dari keterangan dokter, korban bukan tidak hanya sekali mendapatkan kekerasan seksual," kata Tito.
Kasus Putri mengindikasikan pelakunya orang yang dikenal korban.
"Dari TKP (tempat kejadian perkara), korban tidak mungkin diculik, artinya kenal, otomatis korban kenal dengan pelaku," katanya.
Sejumlah saksi sudah diperiksa polisi, satu di antaranya bernama Agus Dermawan alias Agus Pea. Dini hari tadi, Agus yang juga seorang residivis ditetapkan menjadi tersangka kasus pencabulan yang dilaporkan oleh 13 anak didampingi orangtua mereka.
Lelaki yang tinggal tinggal tak tidak jauh dari lokasi Putri ditemukan meninggal dunia itu diduga pernah menghamili seorang anak berinisial Y. Namun, atas perintah Agus, Y kemudian menggugurkan kandungan yang baru berumur tiga bulan.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
Terkini
-
Mendagri Tito Pacu Daerah Optimalkan Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045
-
'Ini Tugas Negara!' DPR Ultimatum Polisi Usut Tuntas 3 Mahasiswa Hilang Usai Demo Akhir Agustus
-
Prabowo Segera Terbitkan Keppres, Komisi Reformasi Polri Bukan Cuma Omon-omon?
-
Motif Pembunuhan Bankir Terungkap: Ingin Kuras Rekening Tidur, Libatkan 2 Oknum Kopassus
-
Skandal Kuota Haji, Khalid Basalamah Kembalikan Uang, KPK: Masih Hitung, Sumbernya Ditelisik
-
Profil Ahmad Erani Yustika: Dulu Stafsus Jokowi, Kini Dipercaya Prabowo Jadi Sekjen Kementerian ESDM
-
Listrik 24 Jam PLN Buka Akses Digitalisasi Pendidikan bagi Ratusan Siswa Maluku Utara
-
Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
-
Drama KPU Berakhir, Ijazah Capres Kini Kembali Terbuka untuk Publik
-
Ramai Angket MBG di MTS Brebes, BGN: Isu Wali Murid Diminta Tak Menuntut Cuma Framming Negatif