Suara.com - Presiden RI Joko Widodo ketika mengunjungi Kabupaten Kepulauan Mentawai, warga daerah itu langsung memintanya untuk mendirikan universitas negeri agar bisa meningkatkan sumber daya manusia dan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
"Sumber daya manusia di Mentawai masih rendah, dan kebanyakan lulusan SMA. Kami mohon didirikan universitas negeri," kata Kepala Desa Bulasat Firman saat tanya jawab dengan Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Pulau Pagai Selatan, Mentawai, Sabtu.
Menurut Firman, setiap tahunnya ada sekitar 1.000 lulusan SMA di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang sulit melanjutkan kuliah.
Selain itu, dia meminta pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur jalan, listrik, jaringan telekomunikasi, dan meminta Pertamina memasok bahan bakar minyak (BBM) agar harganya tidak mahal.
Menanggapi permintaan masyarakat Mentawai itu, Presiden berjanji akan mewujudkannya, termasuk mendirikan universitas negeri di wilayah itu. Namun, Presiden menanyakan ketersediaan tenaga pengajar (dosen) di Mentawai jika gedung universitas sudah dibangun.
"Saya mau tanya kalau di sini didirikan universitas dosennya ada enggak? Nanti fisiknya ada, dosennya enggak ada," kata Presiden.
Untuk mewujudkan keinginan Masyarakat Mentawai itu, Presiden meminta Bupati Mentawai Yudas Sabag Galet untuk mengajukan permintaan tertulis, termasuk ketersediaan dosen.
Presiden juga mengungkapkan bahwa dirinya akan melakukan diskusi dengan Pertamina apakah bisa membangun kilang sehingga harga BBM bisa ditekan.
Menurut Bupati Yudas, harga BBM di wilayahnya sekitar Rp14 ribu hingga Rp20 ribu per liter sehingga memberatkan warga.
Yudas juga meminta pemerintah pusat segera merealisasikan program pemulihan akibat bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2010 yang melanda Pulau Sepora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan.
Ia mengungkapkan bahwa program pemulihan tsunami yang sekitar Rp800 miliar baru terealisasi Rp291 miliar setelah kejadian 5 tahun.
Yudas juga meminta Presiden membantu rencana pembangunan jalan Transmentawai sepanjang 600 kilometer yang membutuhkan dana Rp2 triliun.
Selain itu, Bupati Mentawai itu juga meminta pemerintah membangun Bandara Rokot yang berada di Pulau Sepora agar bisa menunjang pariwisata daerahnya yang terkenal memiliki 70 titik surfing terbaik kedua di dunia setelah Hawai.
Yudas mengungkapkan bahwa Bandara Rokot hanya memiliki panjang "runway" 800 meter dan berharap bisa diperpanjang minimal 1.600 meter.
Dengan perbaikan sarana penunjang itu, dia berharap mampu meningkatkan kunjungan wisata yang saat ini mencapai 7.000 wisatawan asing yang sebagian besar dari Australia.
Presiden berjanji akan mencatat semua permintaan masyarakat Mentawai sehingga pembangunan sarana dan prasarana di daerah ini bisa terwujud.
"Saya ke sini mengajak Menteri PU (Basuki Hadimuljono). Nanti saya 2 hingga 3 tahun lagi ke sini sudah terwujud," katanya. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?