News / Nasional
Rabu, 24 Desember 2025 | 22:57 WIB
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra. (Suara.com/Faqih)
Baca 10 detik
  • Menko PMK Pratikno saat Misa Natal 2025 menekankan pentingnya kasih dalam keberagaman dan kepedulian sesama.
  • Pratikno menyoroti penderitaan korban banjir dan longsor di Sumatera yang merayakan Natal di pengungsian.
  • Pemerintah berupaya keras memulihkan daerah terdampak, fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dan infrastruktur.

Suara.com - Di tengah khidmatnya Misa Malam Natal 2025 di Gereja Katedral Jakarta, sebuah pesan kuat tentang solidaritas dan kemanusiaan menggema.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, yang hadir bersama sejumlah pejabat negara lainnya, mengingatkan bahwa esensi Natal adalah kasih yang hadir dalam keberagaman dan kepedulian terhadap sesama.

Di hadapan jemaat, Pratikno secara khusus menyoroti duka mendalam yang tengah menyelimuti ribuan warga di Sumatera.

Saat sebagian besar masyarakat merayakan Natal dengan hangat bersama keluarga, banyak saudara sebangsa di sana yang terpaksa melalui malam kudus di tenda-tenda pengungsian akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang memorak-porandakan tempat tinggal mereka.

Pratikno menegaskan, sukacita Natal tidak seharusnya membuat masyarakat menutup mata dari penderitaan tersebut. Sebaliknya, semangat Natal harus menjadi bahan bakar untuk mengobarkan api kepedulian.

“Saya yakin sukacita Natal tidak memalingkan wajah kita dari penderitaan saudara-saudara kita,” kata Pratikno di Gereja Katedral Jakarta, Rabu (24/12/2025).

Menurutnya, perayaan Natal justru menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat rasa persaudaraan dan gotong royong dalam membantu mereka yang membutuhkan. Kepedulian itu harus diwujudkan dalam aksi nyata.

“Justru menguatkan kepedulian kita bersama untuk hadir dan untuk bertindak membantu saudara-saudara kita,” imbuhnya.

Pratikno menggambarkan betapa beratnya perjuangan para korban bencana di Sumatera saat ini. Perayaan Natal yang seharusnya penuh suka cita, harus mereka lewati dalam kondisi yang serba terbatas dan jauh dari rumah.

Baca Juga: Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama

“Ada yang merasakan merayakan Natal jauh dari rumah dalam segala keterbatasan, ada yang merayakan Natal dalam pengungsian,” jelasnya.

Menyikapi kondisi darurat ini, Pratikno memastikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan terus bekerja keras di lapangan. Prioritas utama saat ini adalah memastikan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari bagi seluruh masyarakat terdampak.

Pemerintah, lanjutnya, tengah mengerahkan segala sumber daya untuk mempercepat proses pemulihan di berbagai sektor. Upaya ini mencakup perbaikan infrastruktur vital, kelancaran logistik bantuan, hingga pemulihan lahan pertanian warga yang menjadi sumber mata pencaharian utama.

“Memulihkan sawah dan ladang yang rusak, membangun rumah-rumah baik hunian sementara maupun hunian tetap,” tandasnya.

Load More