Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi di Kantor Kemenlu Jakarta, Selasa (17/2). (Antara)
Sejumlah negara sahabat memberikan bantuan pesawat water bombing untuk memadamkan titik api di hutan dan lahan di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan. Bantuan pesawat pemadam itu datang dari dua negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapuura.
"Update kerjasama dari negara lain, sampat saat ini ada dua pesawat Bombardier dari Malaysia kapasitas 6.000 liter dan dari pesawat Singapura berkapasitas 5.000 liter (air)," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di gedung Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).
Dua bantuan Malaysia itu adalah pesawat CL415 Bombardier, dan pesawat Hercules C-130 bersama 41 personel, serta logistik untuk water bombing. Sementara itu, Singapura mengirim bantuan helikopter Chinnok dan pesawat Hercules. Semua pesawat itu telah tiba di Lanud Palembang pada 9 dan 10 Oktober lalu.
Tim dari Malaysia ditempatkan di pangkalan udara Pangkal Pinang dan melakukan water bombing di Selapan dan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Selain Malaysia dan Singapura, Pemerintah Australia juga akan mengirimkan bantuan pesawat untuk pemadaman api yang menimbulkan kabut asap tersebut.
"Australia akan mengirimkan pesawat Hercules berkapasitas 15.000 liter. Mereka akan tiba besok (Selasa 13/10), tim sudah berada di lapangan hari ini," terangnya.
Seperti diketahui, indeks kualitas udara (PM10) di Palembang masih menunjukkan kategori berbahaya. Masyarakat setempat menjadi korban atas buruknya kualitas udara, tercatat sebanyak 83.000 warga menderita penyakit infeksi saluran pernafasan akur (ISPA). Hal ini juga masih terjadi di sejumlah daerah Sumatera yang lain dan Kalimantan.
Komentar
Berita Terkait
-
Saat 'Luka Bakar' Gambut Sumatra Selatan Coba Disembuhkan Lewat Solusi Alam
-
Cara Efektif Mencegah Kebakaran Saat Kemarau Panjang
-
NHM Gelar Simulasi Tanggap Darurat Karhutla, Perkuat Kesiapsiagaan di Tambang Indonesia Timur
-
Kebakaran Hutan Dunia Meningkat Tajam, Dampak Ekonomi dan Risiko Kemanusiaan Kian Parah
-
Badai Api Mengguncang Bumi: Tantangan Baru Ilmuwan di Era Pemanasan Global
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Cukai Minuman Manis Ditunda, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kesehatan Anak?
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditanggung Asuransi, Pramono Pastikan Pasokan Pangan Aman
-
Tak Ambil Pusing Perpol Dianggap Kangkangi Putusan MK, Ini Kata Kapolri
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas dengan Berbagai Program Strategis
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Mengurai Perpol 10/2025 yang Dinilai Tabrak Aturan, Dwifungsi Polri Gaya Baru?
-
Bareskrim: Mayoritas Kayu Gelondongan Banjir Sumatra Diduga dari PT TBS
-
Tolak Bantuan Asing untuk Sumatra, Prabowo: Terima Kasih, Kami Mampu!