Suara.com - Dorna selaku promotor dijadwalkan kembali ke Indonesia dan akan bertemu dengan pihak Kemenpora guna membahas kelanjutan rencana Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia yaitu MotoGP 2017.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Alfitra Salamm di Jakarta, Selasa mengatakan, sesuai dengan rencana pertemuan dengan pihak Dorna akan dilakukan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (21/10).
"Pertemuan akan kami lakukan sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelum bertemu dengan Dorna kami sudah melakukan pertemuan dengan Pengelola Sirkuit Internasional Sentul (Tinton Soeprapto)," katanya.
Menurut dia, meski promotor kejuaraan balap motor paling prestisius di dunia itu ke Indonesia, pihaknya belum bisa melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Dorna karena masih menunggu payung hukum.
Payung hukum yang dimaksud di antaranya terkait dengan keputusan presiden (keppres) terutama untuk mengatur masalah keuangan. Hal tersebut dilakukan karena biaya yang digunakan tidak mungkin semua berasal dari pihak kementerian dalam hal ini Kemenpora.
"Untuk tindaklanjutnya tergantung bagaimana keppres ini disetujui atau tidak. Tanpa itu (keppres) susah," katanya menambahkan.
Meski payung hukum belum ada, pihak Kemenpora sebenarnya telah bergerak cepat dengan mengirimkan surat jaminan ke pihak Dorna terkait dengan Indonesia akan menjadi tuan rumah salah satu seri MotoGP 2017. Bahkan kementerian yang dipimpin oleh Imam Nahrawi itu telah mengajukan rencana anggaran ke DPR.
Dana yang diusulkan namun hingga saat ini belum mendapatkan dukungan dari wakil rakyat sebesar Rp200 miliar. Adapun dana yang diminta oleh Dorna sebagai deposit sekitar 7 juta euro atau sekitar Rp120 miliar.
Dengan kedatangan Dorna ke Indonesia, pihak Kemenpora berharap akan segera mendapatkan kepastian terkait penetapan tuan rumah salah satu seri MotoGP 2017. Adanya keputusan dinilai akan mudah untuk mempersiapkan segara persiapan yang dibutuhkan.
"Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah salah satu seri MotoGP jelas sebuah kehormatan. Semua negara pasti ingin mendapatkan kesempatan untuk menggelar kejuaraan bergengsi ini," kata mantan Deputi 1 Bidang Kepemudaan Kemenpora itu.
Selain dengan Kemenpora, Dorna sebelumnya juga melakukan komunikasi dengan Kementerian Pariwisata. Jika Indonesia ditunjuk secara resmi menjadi tuan rumah ada dua hal yang ditunggu yaitu sukses penyelenggaraan dan prestasi yang didalamnya juga terdapat promosi pariwisata. [Antara]
Berita Terkait
-
Pebalap Indonesia Veda Ega Pratama Promosi ke Moto3 2026!
-
Silly Season 2026: Ke Mana Fabio Quartararo Akan Berlabuh?
-
Rahasia Alex Marquez Raih Hasil Sempurna di MotoGP Malaysia, Akui Ubah Strategi
-
Race Sepang Belum Start, Alex Marquez Sudah Kunci Runner-up MotoGP 2025, Kok Bisa?
-
Jadwal MotoGP Malaysia 2025: Persaingan Terbuka Tanpa Marc Marquez dan Martin
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup
-
Gak Kapok Masuk Penjara Gegara Korupsi, Eks Kades Nekat Dagang Sabu karena Alasan Nganggur
-
Prabowo Janji Hadir jika Ada Penggerebekan Pabrik Narkoba, Kapolri: Anggota Sangat Termotivasi!
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diendus KPK, Budi Arie: Ini Proyek Hijau, Bukan Cuma Cari Untung
-
Wabah Motor Brebet Pertalite Guncang Jatim, Nurdin Halid: Pertamina, Buka Hasil Lab Secara Terbuka!
-
Janji Tambah Tempat Rehab Pecandu Narkoba, Pesan Prabowo ke Para Ortu: Jangan Biarkan Anaknya Rusak