Suara.com - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap, kinerja satu tahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) belum mampu mengatasi kondisi ekonomi yang masih memprihatinkan.
Direktur SMRC Djayadi Hanan mengatakan, responden yang menyebut kondisi ekonomi memburuk dibanding 2014 yakni dengan presentasi 41 persen dan 22 persen sisanya mengatakan membaik.
"Tingkat inflasi saat ini lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan ekonomi lebih lambat, tingkat pengangguran masih rendah ( belum ada perubahan), lalu jumlah orang miskin masih belum berkurang," ujar Djayadi dalam jumpa pers terkait Satu Tahun Kinerja Jokowi, di Jalan Cisadane, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Dalam survei SMRC, masyarakat secara umum kalau pemerintahan Jokowi belum bisa menyejahterakan rakyat selama satu tahun kerja.
"Secara keseluruhan, maka masyarakat menilai kemampuan pemerintah Jokowi- JK selama setahun terakhir dalam mengatasi permasalahan ekonomi itu lebih banyak negatifnya daripada positifnya," ucapnya.
Meski demikian, Djayadi menuturkan, sebagian masyarakat menilai baik dalam hal ekonomi nasional.
Diantaranya, pengangguran sebanyak 33 persen, dalam mengurangi jumlah orang miskin hanya 36 persen responden menilai baik.
Kemudian kinerja pemerintah dalam menjaga harga barang pokok dengan presentasi 41 persen responden menilai baik.
Survei SMRC telah dilakukan, sejak tanggal 6 Oktober 2015 hingga 13 Oktober 2015 di seluruh provinsi Indonesia. Proses pengambilan sampel diambil segi gender, etnis, status sosial, agama, pendidikan, pendapatan, demografi, umur dan partai.
Populasi dipilih secara acak sebanyak 1.220 responden. Selain itu responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.027 responden atau 84,2 persen yang dianalisis dengan tingkat kesalahan dari survei dengan ukuran sampel sebesar 3.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap