Suara.com - Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Suwarno, berharap persiapan untuk menghadapi Olimpiade Brasil 2016 dan Asian Games (AG) 2018 menjadi satu paket. Hal itu karena cabang olahraga yang akan dipertandingkan hampir sama.
"Dengan persiapan satu paket, saya berharap, kualitas atlet Indonesia yang muncul berada dalam tataran yang sama. Peluang untuk meraih target akan terbuka," kata Suwarno pada sarasehan "Menyatukan Langkah Menuju Sukses Prestasi Asian Games 2018 d Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Berdasarkan catatan yang ada, Indonesia berpeluang mengirimkan atlet dari 12 cabang olahraga yaitu panahan, atletik, bulu tangkis, berkuda, rowing, renang, balap sepeda, angkat besi, voli pantai, kano, judo dan taekwondo.
Hanya saja untuk Asian Games 2018 yang akan dipertandingkan di Jakarta dan Palembang akan ditambah dengan enam cabang olahraga lagi yaitu bowling, bridge, karate, pencak silat, panjat tebing dan wushu.
Menurut Suwarno, persiapan untuk menghadapi kejuaraan multi event memang harus dilakukan dengan baik. Apalagi target medali yang dicanangkan cukup tinggi. Untuk itu persiapan harus benar-benar sesuai dengan program dan disesuaikan dengan peluang yang ada.
"Target harus realistis. Seperti SEA Games 2015 lalu. Target sesuai dengan yang kami canangkan," ujar pria mantan Ketua Satuan Pelaksanan Program Indonesia Emas (Satlak) Prima itu.
Khusus untuk Olimpiade 2016, informasi yang berkembang pemerintah menargetkan mampu meraih dua medali emas. Hanya saja, target tersebut dinilai kurang tepat karena antara persiapan dengan dukungan dana kurang sinkron.
"Kalau pemerintah memberikan target dua emas semestinya antara dukungan pemerintah dan cabang olahraga harus sejalan. Untuk itu diperlukan kesatuan langkah sengan semua stakeholder olahraga," tutur mantan Pangdam V Brawijaya itu.
Dari 12 cabang olahraga yang akan diberangkatkan ke Brazil, kata Suwarno hanya cabang olahraga bulu tangkis yang mempunyai peluang. Peluang terbesar berasal dari nomor ganda. Namun, pihaknya tetap berharap cabang olahraga lain memberikan kejutan.
Sementara itu wartawan senior Ian Situmorang menilai kurang berkembangnya olahraga Indonesia merupakan imbas dari konflik horizontal dan vertikal. Konflik tidak hanya terjadi pada induk organisasi cabang olahraga, namun juga sudah melebar antara KONI dan KOI.
Begitu juga dengan pemerintah dalam hal ini Kemenpora. Menurut pria yang akrab dipanggil Bang Ian itu menilai kebijakan yang dikeluarkan agak keras, namun belum terlihat hasilnya.
Pihaknya mencontohkan masalah pembekuan PSSI. Hanya saja hingga saat ini belum mendapatkan hasil konkrit dari perubahan yang dilakukan. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Demi Restorasi Lingkungan, KLH Ajak Kawasan Ekowisata di Puncak Tanam Harapan Baru
-
Kejagung Tampik Soal Wakil Wali Kota Bandung Terjaring OTT: Hanya Pemeriksaan!
-
Viral 'Bang Jago' Minta Jatah Rp 5 Ribu di Pasar Tangsel, Polisi Turun Tangan
-
Hari Ini, Prabowo Bertolak ke Korea Selatan untuk KTT APEC 2025
-
Istana Terima Aspirasi Guru Madrasah yang Ingin Diangkat jadi ASN, Keputusan Tunggu Respons Presiden
-
PLN Dukung KESDM Salurkan BPBL Bagi Ratusan Keluarga Prasejahtera di Minahasa
-
BRIN Temukan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta, Begini Imbauan Kemenkes
-
Harvey Moeis Ternyata Sudah Dieksekusi Sejak Juli Pasca Putusan Kasasi
-
Viral Vtuber Sena, DPD RI Ingatkan Komitmen Perlindungan Anak dan Perempuan
-
Akui Blunder Soal Pernyataan Eksekusi Harvey Moeis yang Molor, Ini Penjelasan Kejagung