Suara.com - Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, Jawa Barat belum dapat memastikan kondisi 12 penambang liar yang tertimbun longsor di area tambang Gunung Emas Pongkor apakah masih hidup atau sudah meninggal dunia, karena evakuasi terkendala cuaca dan beratnya medan di lokasi.
"Hidup atau tidaknya para penambang yang tertimbun longsor belum diketahui, karena lubang belum bisa dibuka, posisi mereka tertimbun di dalam perut bumi," kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena, dalam pesan yang dikirimkannya kepada Antara, Selasa malam.
AKP Ita menyebutkan, upaya evakuasi korban sulit dilakukan karena terkendala cuaca, lokasi diguyur hujan sejak sore, selain itu posisi lubang berada di kemiringan 100 hingga 120 derajat. Sebelah kiri terdapat jurang dan selamah kanan tebing longsoran.
"Lubang yang dilalui para penambang liar ini hanya selebar 50 centi meter, sangat kecil sekali menyulitkan tim evakuasi," katanya.
Ita mengatakan, sampai saat ini upaya evakuasi dengan peralatan biasa dan seadanya seperti cangkul dan sekop masih dilakukan oleh para warga dan aparat. Evakuasi ini dilakukan seadanya mengingat lokasi kejadian yang jaraknya cukup jauh dari kantor Antam harus menempuh satu jam perjalanan kendaran dan satu jam berjalan kaki menuju lubang.
Aktivitas penambangan tanpa izin yang dilakukan para penambang liar tersebut termasuk beresiko, mereka menggali kembali Lubang PETI yang sudah ditutup oleh petugas dalam operasi gabungan penertiban PETI di area tambang milik PT Antam ada September lalu.
Kegiatan ini dilakukan secara ilegal dan sembunyi-sembunyi tanpa diketahui petugas keamanan PT Antam maupun aparat kepolisian yang berjaga-jaga di lokasi tambang. Diduga para penambang liar ini masih tergolong pendatang baru, melakukan galian di Blok Longsor. Longsor terjadi karena penambang melakukan galian di urat yang menjadi pondasi lubang tersebut.
"Jadi mereka menggali mengenai pondasi yang kata masyarakat paku bumi. Penyangga lubang, sehingga terjadi longsoran. Sebagian penambang liar yang senior sudah naik, yang tertinggal gurandil baru," kata Eksternal Relation Asisten Manajer UBPE PT Antam Persero, Bagus Purbananda. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik