Suara.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan tidak gampang melawan korupsi di Kota Bogor, Jawa Barat.
"Untuk melawan korupsi saya bekerjasama dengan KPK dan Ombudsman," kata Bima Arya saat menghadiri acara Refleksi Sumpah Pemuda: Yang Muda Yang Anti Korupsi diselenggarakan oleh Pemuda Muhammadiyah di gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2015).
Salah satu cara yang dilakukan Bima Arya untuk melawan korupsi di pemerintahan Kota Bogor ialah menciptakan teknologi dalam pelaporan keuangan.
"Saya ciptakan teknologi yang bernama tapping box sehingga semuanya menjadi transparan," kata Bima Arya.
Bima Arya mengungkapkan pendapatan pajak paling tinggi di Kota Bogor berasal dari diskotik. Menurut laporan mencapai 75 persen sendiri. Tapi setelah dicek, ternyata tidak semua orang yang memesan minuman di diskotik tidak dicatat sehingga pajaknya tak masuk ke kas daerah.
"Saya penasaran, maka dari itu dilakukan tapping box, sekarang di Bogor terdapat 200 tapping box," kata Bima Arya.
Bima menambahkan menjadi pemimpin banyak sekali godaannya, terutama dari pengusaha dan teman dekat.
Dia mengaku saat di kantor pernah didatangi pengusaha. Pengusaha tersebut membawa uang Rp2 miliar untuk proses izin usaha agar cepat selesai.
"Tapi, saya tidak mau karena itu haram," katanya.
Bima Arya menambahkan politik di Indonesia juga ngeri. "Siapa yang banyak uang dia yang menang," katanya. (Muhamad Ridwan)
Berita Terkait
-
Jadi Pembicara Kunci di Forum ASUF 2025, Wamendagri Bima Arya Jelaskan MBG dan Kopdeskel Merah Putih
-
Tanggapi Putusan MK soal UU Pemilu, Kemendagri: Sedang Kami Pelajari
-
86 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah akan Ikut Retret Gelombang II, 6 Peserta Izin Tak Ikut
-
Usia Pensiun ASN Mau Diperpanjang? Pemerintah Belum Mau Buru-buru
-
Picu Geger Publik, Wamendagri Akui Keputusan 4 Pulau Aceh Masuk Sumut Bisa Berubah
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram