Suara.com - Kota Bandung segera mengubah Jalan Cikapundung Timur menjadi Jalan Sukarno yang akan diresmikan pada Hari Pahlawan 10 November 2015.
"Jalan Cikapundung Timur, dekat Gedung Merdeka akan menjadi Jalan Sukarno," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Gedung Indonesia Menggugat, Minggu (1/11/2015).
Wali kota yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan sah-sah saja bila nama bandara dan jalan dinamakan Sukarno-Hatta. Sukarno sebagai pahlawan seharusnya diberikan apresiasi yang lebih dari sekedar proklamator.
"Surat permohonan sudah kami kirim ke DPRD dan sudah disetujui," kata Kang Emil.
Menurut dia penulisan nama jalan baru tersebut tidak akan memakai ejaan "Soekarno" karena dari buku sejarah yang ia baca Sukarno sendiri tidak suka namanya ditulis menggunakan ejaan lama "oe", seperti yang tertera pada naskah proklamasi.
"Dan ingat, Sukarno itu tulisannya pakai 'u'. Ini kata keluarga Sukarno. Karena 'oe' itu inisiatif dari Belanda. Namun karena sudah terlanjur ada di tandatangan, maka tandatangannya tetap 'Soekarno'," kata Emil.
Perubahan nama jalan itu bukan sekali dilakukan di Kota Bandung dengan menggunakan tokoh nasional. Terakhir perubahan nama Jalan Ujungberung menjadi Jalan AH Nasution, Jalan Kiaracondong menjadi Jalan Ibrahim Ajie dan Jalan Kopo-Margahayu menjadi Jalan KH Abdurahman Wahid.
Sementara itu Jalan Cikapundung Timur sendiri terletak di sebelah kanan Gedung Merdeka yang menjadi tempat bersejarah berlangsungnya Konferensi Asia Afrika pada 18-24 April 1955. Jalan itu masuk dari Jalan Asia Afrika hingga ke Jalan Naripan.
Jalan itu juga terletak di bantaran aliran Sungai Cikapundung yang juga berada di kawasan Nol Kilometer Kota Bandung. Jalan tersebut sejak April 2015 ditutup untuk kendaraan dan saat ini banyak digunakan sebagai tempat festival dan kegiatan warga Kota Bandung.
Di Jalan itu juga ditempatkan Standing profile tokoh Konferensi Asia Afrika, Presiden dan Wapres RI, Gubernur dan Wagub Jabar serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!
-
Keluarganya Hilang Tersapu Banjir Bali, Korban Selamat Kaget Sepulang Kerja Rumah Sudah Rata!
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka