Tersangka pelaku pencabulan bocah, Maskur (34), di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/1/2015). [suara.com/ Agung Sandy Lesmana]
Baca 10 detik
Ketika ditemui Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise di kantor Kepolisian Resoer Jakarta Selatan, Senin (2/11/2015), tersangka penyodomi anak di bawah umur, Maskur (34), mengaku ketika dulu masih sekolah, sering bolos.
"Saya sekolah SD doang, kelas lima berhenti karena sering bolos," kata Maskur.
Ketika itu, setiap kali bolos sekolah, Maskur pergi mencari uang dengan cara menjadi tukang parkir kendaraan. Sampai akhirnya, dia memilih berhenti sekolah.
Maskur juga mengungkapkan gara-gara keseringan berada di jalanan, dia sering jatuh sakit.
"Sering sakit, main di jalan markir," katanya.
Terkait dengan latar belakang kelainan seksual, saat masih kecil, Maskur mengaku sebenarnya tidak pernah mendapatkan kekerasan dari orangtua.
"Selama ini tinggal dengan Ibu, bapak meninggal sejak 2008, anggota keluarga enam (bersaudara), saya anak ketiga. Dua saudara perempuan," kata dia.
Dia mengaku mulai mengalami kelainan seksual dengan menyukai anak lelaki setelah keseringan nonton film porno.
Suara.com - Polisi menduga anak yang menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan Maskur mencapai 15 orang.
Maskur (34) ditangkap polisi di rumahnya di Jalan Duren Bangka, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/10/2015). Kasus terungkap dari laporan orangtua korban.
Atas perbuatannya itu, Maskur dijerat dengan pasal 82 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dan pasal 292 KUHP. Ancaman hukumannya lebih dari 15 tahun.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara