Suara.com - Dampak aksi penghadangan yang dilakukan warga didukung ormas dan LSM di Cileungsi, Bogor Timur, Jawa Barat, terhadap truk-truk pengangkut sampah dari Jakarta yang hendak mengirim sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, mulai terasa di Ibu Kota, Rabu (4/11/2015).
Sampah di sejumlah tempat penampungan sementara di Ibu Kota terlambat diangkut ke Bantargebang karena para supir truk takut dihadang warga di Cileungsi dan disuruh kembali lagi ke Jakarta. Misalnya di tempat penampungan sampah di Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sampah terlihat menggunung.
"Di sini belum ada yang datang truk satu pun, masih ditahan di Bantar Gebang, baru keluar nanti jam sembilan malam, dan sampai sini kira- kira jam 10 malam, supir takut keluar siang kalau keluar bisa dilempari batu oleh warga nanti di daerah Cileungsi," kata Kepala Seksi Kebersihan Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Nuryono (52), kepada Suara.com.
Nuryono mengatakan biasanya sampah di tempat penampungan sementara Terminal Pasar Minggu mulai dikirim ke TPST Bantargebang pukul 10.00 WIB. Tapi, hari ini hingga jam 11.30 WIB, sampah belum diangkut.
"Lihat saja mas, belum ada satu pun truk yang datangkan, kita tidak bisa menyetop masyarakat untuk buang sampah ke sini, kan," kata Nuryono.
Nuryono mengatakan volume sampah yang ditampung di tempat penampungan Terminal Pasar Minggu dalam sehari bisa mencapai 134 ton.
"Kami seharusnya bisa mengangkut dengan normal sampah dengan 13 tronton, bisa 12 rit sehari, tapi untuk sekarang bisa dua kali bolak balik karena hanya malam hari baru bisa mengangkut sampah. Kita tidak mau ambil resiko," kata Nuryono.
Nuryono mengatakan untuk hari ini, sampah di Pasar Minggu kemungkinan baru bisa dikirim ke Bantargebang sekitar jam 22.00 WIB nanti.
"Rencananya dibantu penambahan truk sampah oleh Dinas Kebersihan DKI jakarta, belum tahu saya berapa jumlah truk yang datang nanti malam," kata Nuryono.
Keadaan yang sama juga terjadi di tempat penampungan sampah sementara di Kalibata, Jakarta Selatan. Sejak kemarin, sampah menumpuk karena terlambat dikirim ke Bantargebang.
Warga dan ormas serta LSM di Cileungsi menolak daerah mereka dilewati truk sampah dengan alasan menimbulkan bau busuk.
Mereka demo di tengah ketegangan antara Jakarta dan Kota Bekasi tentang pengelolaan sampah di TPST Bantargebang. Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana memutus kontrak PT. Godang Tua Jaya sebagai pengelola sampah karena dianggap wanprestasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai