Suara.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menganalisa ancaman bahaya secara tidak langsung dari letusan Gunung Barujari, di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, berpotensi menyebabkan banjir bandang. Banjir ini terutama di Sungai Kokok Putih karena meningkatnya permukaan air Danau Segara Anak.
"Erupsi di dalam kaldera dapat menyebabkan peningkatan muka air Danau Segara Anak yang selanjutnya berpotensi menyebabkan banjir bandang di Kokok Putih," kata Petugas Vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjani, Desa Sembalun Bumbung, Kabupaten Lombok Timur, Mutaharlin, ketika dihubungi dari Mataram, Jumat (6/11/2015).
Gunung Barujari meletus pada Minggu (25/10/2015) sekitar pukul 10.45 WITA. Hingga saat ini masih mengeluarkan asap disertai abu. Gunung itu mempunyai ketinggian 2.376 meter dari permukaan laut (mdpl) dan berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani.
Gunung Barujari juga disebut sebagai anak Gunung Rinjani (3.726 mdpl) oleh masyarakat Pulau Lombok karena terbentuk di area Danau Segara Anak Gunung Rinjani pada 1944.
Menurut Mutaharlin, adanya potensi banjir bandang tersebut didasarkan pada pengalaman letusan pada 1994, yang juga menyebabkan banjir bandang akibat material letusan, seperti bebatuan yang jatuh ke Danau Segara Anak, sehingga permukaan air mengalami peningkatan.
"Ancaman bahaya secara tidak langsung berada di daerah utara Gunung Rinjani, terutama di daerah aliran sungai Kokok Putih yang berhulu di area bukaan kawah," katanya.
Dia juga memaparkan kondisi aktivitas Gunung Barujari terus mengalami peningkatan ditandai dengan tremor menerus dengan amplitudo maksimum 55 milimeter, atau lebih tinggi dibanding hari sebelumnya maksimum 48 milimeter dengan tinggi letusan mencapai 2.500 meter.
"Kalau letusan yang terjadi pada 2009, amplitudo tidak sampai 55 milimeter, mungkin letusan yang sekarang ini disebabkan tekanan dari bawah yang cukup kuat dan terus menerus," ujarnya.
Muharlin juga menyebutkan, arah tiupan asap dan abu vulkanik akibat letusan Gunung Barujari menuju selatan dan utara. Berbeda dengan kondisi sejak mulai terjadi letusan hingga Kamis (5/11/20150), arahnya ke barat dan barat daya. Dia berharap agar letusan bisa berkurang dan asap disertai abu vulkanik akibat letuan terus mengarah ke utara, sehingga tidak mengganggu aktivitas penerbangan.
"Mudahan kondisi arah angin tetap ke utara, sehingga tidak mengganggu aktivitas penerbangan, sebab bandara berada di barat dan barat daya," katanya.
Sementara itu, Humas Bandara Internasional Lombok (BIL) Gde Lolok, mengatakan aktivitas penerbangan rencananya akan dibuka pada Sabtu (7/11), mulai pukul 08.00 WITA. Namun, hal itu tergantung kondisi cuaca dan abu vulkanik letusan Gunung Barujari.
"Kami terus memonitor situasi, mudahan besok bandara sudah bisa dibuka. Dari informasi satelit ada pergeseran arah abu vulkanik ke utara dan selatan, kalau sebelumnya barat dan barat daya, sehingga membahayakan aktivitas penerbangan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045