Suara.com - Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta pada Sabtu (7/11/2015) membuat beberapa wilayah di Ibu Kota masih terendam banjir. Salah satunya yang terjadi di dalam terowongan Dukuh Atas, Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan banjir disebabkan karena ada mesin pompa penyedot air yang tidak berfungsi.
"Kita udah temukan masalahnya, pompanya rusak satu. Karena ada lumpur, kasus ini terulang lagi seperti kasus Semanggi dulu. Semanggi dulu juga pernah tergenang," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/11/2015).
"Makanya saya bilang, kenapa nghak dibersihin? Yang meresap mesin PAM, pompa yang ditaruh di air, kalau airnya sudah menyentuh level sekian, pompanya itu otomatis naik. Nah ternyata klepnya itu kena lumpur. Jadi begitu masuk, nggak naik," Ahok menambahkan.
Pada saat banjir dikatakan Ahok kamera CCTV di kawasan Dukuh Atas juga mati. Hal itu yang membuat petugas di Dinas Pekerjaan Umum kesulitan untuk melacak kawasan mana saja yang tergenang.
"Jadi itu cuma masalah klep, klepnya nggak hidup," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu membantah kalau mesin penyedot air di Jakarta banyak yang tak terawat. Ahok mengklaim setelah banyaknya petugas kebersihan dari pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) yang bekerja membersihkan selokan dan saluran air sudah sedikit membantu mengatasi banjir di Jakarta.
"Itu udah sering (dilakukan perawatan), tapi kadang-kadang klep itu yang cepat rusak, begitu air masuk, kan itu terlalu turun, jadi saya udah lihat, nggak bisa nyalahin orang PU juga," ujarnya.
Ahok juga memastikan saat ini sudah tidak ada lagi waduk-waduk atau pintu air yang tersumbat oleh sampah. Dengan begitu tidak ada lagi volume air yang meluap ke permukaan.
"Makanya sekarang yang untuk waduk-waduk kita udah pengalaman sekarang. Kita udah tungguin alat berat, dipasang, jadi nggak mungkin lagi volume air kesumbat oleh sampah," jelas Ahok.
Berita Terkait
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Uji Coba Jalur Gratis Tol Fatmawati 2 Sukses Kurangi Kemacetan TB Simatupang
-
Komeng Tak Sudi Jabar Selalu Disalahkan jika Jakarta Banjir, Pramono Balas Begini!
-
Kali Mampang Luber usai Hujan Lebat, 12 RT di Jaksel Kebanjiran!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Setelah Namanya Disebut di Sidang, Bupati Pati Sudewo Akhirnya 'Menghadap' KPK
-
Aksi Cabul Disebar ke Situs Porno, Eks Kapolres Ngada Predator Seks Anak Dituntut 20 Tahun Bui
-
Viral Aksi Perpeloncoan Mahasiswa Baru Diduga Kampus Unsri, Dipaksa Cium Teman
-
Said Didu Bongkar Sinyal Keras Jokowi ke Prabowo: Ancaman 'Paket Maut' dan Kunci Tiket 2 Periode
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
Geger Riwayat Pendidikan Gibran: Data KPU vs Setneg Bikin Geleng-geleng, S1 Dulu Baru Setara SMK?
-
Gugatan Rp125 Triliun Lanjut ke Mediasi, Gibran Bakal Hadir?
-
Geram Bunyi Tet Tok Wuk Wuk, DPR ke Polisi: Stop Kawal Artis-Selebgram, Presiden Saja yang Boleh!
-
Geger Penemuan Mayat Anak 8 Tahun di Kos Penjaringan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Analisa Panas Ade Armando: PDIP, Anies dan Demokrat Otaki Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dendam Politik?