Suara.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha, menilai pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyebut ada politisi yang mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla untuk perpanjangan PT Freeport, bisa menimbulkan kegaduhan politik.
Menurut Syaifullah, jika ada politisi yang terlibat, sebaiknya langsung disebut saja nama politisi yang menyalahgunakan jabatan sebagai anggota DPR dan menjual nama Presiden dan Wapres itu.
"Kalau ada yang mencatut nama Presiden, tunjuk namanya. Jangan terlalu banyak menyebarkan isu politik. Isu itu bisa membuat kegaduhan politik," ujar Syaifullah, usai menghadiri diskusi bertema "Reshuffle Jilid 2: Kepentingan Siapa", di Gedung Nusantara III, DPR, Kamis (12/11/2015).
Menurut Syaifullah, Presiden Jokowi sudah mengingatkan kepada seluruh pejabat pemerintah untuk tidak membuat kegaduhan politik. Ia menyarankan jika ada politisi terlibat, langsung saja dilaporkan kepada aparat kepolisian.
"Kalau ada politisi yang terlibat, adukan ke polisi. Isu itu bisa membuat kegaduhan politik," ujarnya lagi.
Mengenai siapa kira-kira politisi yang terlibat itu, Syaifullah mengaku tak mengetahui siapa politisi yang dimaksud Sudirman Said. "Saya tidak tahu," kilahnya.
Yang jelas menurutnya, pernyataan Sudirman Said bisa merupakan sebuah fitnah, serta harus segera dikonfirmasi.
"Tunjuk hidungnya siapa proses, bener nggak tanya juga freeportnya bener nggak, jangan membuat fitnah begini
Ini tandanya dunia makin kiamat," tutur Syaifullah.
Ia menegaskan, para menteri untuk tidak membuat kegaduhan politik. Publik pun bertanya-tanya siapa politisi yang dimaksud.
"Jadi sebaiknya para menteri tertib kembali dan diingatkan kembali untuk tidak membuat kegaduhan politik baru. Jangan buat kegaduhan politik. Sebut saja politisinya apa itu ada di KIH atau KMP. Ini memberi tanda tanya besar kepada semua," tegasnya.
Pernyataan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said yang menyebut ada politisi yang mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia dan mendapatkan saham terus bergulir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh