Suara.com - Para raja di seluruh wilayah Nusantara yang masih berkuasa saat Indonesia merdeka, diusulkan diberikan gelar pahlawan nasional oleh Pemerintah Pusat.
Usulan tersebut disampaikan Sutan Jambi Abdurrachman Thaha Syaifuddin pada Forum Silaturahim Keraton Nusantara (FSKN) di Kendari, Sabtu (14/11/2015).
"Sejarah membuktikan bahwa berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena kesediaan raja-raja dan sultan untuk meleburkan diri dalam sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, tidaklah berlebihan bila para raja dan sultan yang berkuasa ketika itu, diusulkan menjadi pahlawan nasional karena mereka telah berjasa bagi berdirinya NKRI ini.
"Diakui atau tidak, fakta sejarah seperti itu. Kerajaan-kerajaan di Nusantara merupakan pemegang saham dari berdirinya republik ini," kata Sultan Jambi.
Menanggapi usulan Sultan Jambi, Abdurrachman Thaha tersebut, Ketua Umum FSKN, Ida Bagus Djambe Tjokorda Pametjutan mengatakan akan memperjuangkan usulan tersebut kepada pemerintah pusat.
"Untuk mengusulkan para raja dan sultan menjadi pahlawan nasional, banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak pengusul," kata Ida Bagus Djambe yang juga Raja Denpasar, Bali itu.
Oleh karena itu kata dia, agar usulan tersebut bisa direspon oleh pemerintah pusat, maka seluruh raja dan sultan di Nusantara harus bersatu dan memiliki komitmen serta pandangan yang sama soal usulan gelar pahlawan untuk para raja dan sultan ini.
"Tentu tujuan kita mengusulkan raja-raja dan sultan diberikan gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah semata-mata untuk mempertahankan, melindungi dan melestarikan eksistensi raja dan sultan di masa kini dan ke depan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Ayah Tiri Dalang di Balik Pembunuhan Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan, Ternyata ini Motifnya
-
Benarkan Alex Tewas di Tahanan, Kapolres Jaksel: Lebih Jelasnya Nanti Malam
-
KPK Ungkap 16 Kapal Hasil Akuisisi ASDP Masih Mangkrak di Galangan, Rugikan Perusahaan
-
Kematian Alvaro Kiano Nugroho: Sang Kakek Ungkap Sikap Misterius Ayah Tiri yang Ternyata Pelaku
-
Seloroh Tokoh di Lingkungan TPU Kebon Nanas, Usul Kuburan Vertikal 5 Lantai Buat Cegah Relokasi
-
Kemenag Peringatkan Risiko Jasa Nikah Siri Online: Anak Sulit Diakui dan Tak Dapat Warisan!
-
Usai Kasus ASDP, KPK Ingatkan Direksi BUMN Tak Takut Ambil Keputusan Bisnis Asal Sesuai Aturan
-
Jangan Dipendam Sendiri! Pemprov DKI Sediakan Psikolog Gratis 24 Jam untuk Warga Jakarta
-
DPR Sebut Tunjangan Pensiun Seumur Hidup Sudah Proporsional dan Terukur
-
Komisi II DPR Cecar KPU dan ANRI Soal Polemik Ijazah Capres: Asli, Palsu, atau Dimusnahkan?