Suara.com - Dugaan penyiksaan polisi terhadap petani bernama Parto (31) dan tewasnya Tarmuji (39) karena keduanya dituduh sebagai pembunuh dan pencuri gading gajah bernama Yongki.
"Kaki saya di tendang dan dipukuli oleh polisi sampai benkak," ungkap Parto kepada wartawan di gedung KontraS, Jalan Kramat II, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).
Parto yang juga saudara dari Tarmuji menceritakan kejadian hal tersebut, kasus tersebut bermula pada saat dia bersama korban (Tarmuji) ingin pulang kerumah dengan mengendarai sepeda motor dari arah Bengkulu namun ketika di jalan ada razia lalulintas di Pamerihan Kecamatan Bengkunat Belimbing Barat Bandar Lampung.
Parto merasa motor yang dikendarainya belum ada plat nomor langsung memutar balik, seketika polisi melihat dan langsung mengejarnya sehingga mereka terjatuh dan memborgol keduanya untuk dibawa ke Polisi Sektor Biha Pesisir Barat untuk dimintai keterangan.
"Parto dan Tarmuji dimasukan kedalam ruang terpisah dalam keadaan diborgol," ungkap Parto.
Sambungnya, ketika dalam proses pemeriksaan polisi melakukan penyiksaan fisik yang mengakibatkan luka di korban wajah dan kaki parto.
"Saya dengar paman saya berkata nggak tahu, nggak tahu," ungkap Parto.
Hal tersebut menurut Parto, Tarmuji dipaksa untuk mengaku telah membunuh gajah Yongki dan mencuri gadingnya.
Dalam hal yang sama, istri korban (Tarmuji) bernama Kari meminta kepada Kepolisian Lampung untuk dihukum seberat-beratnya kepada oknum polisi yang telah menganiaya suaminya.
"Saya minta yg menganiaya suami saya harus dihukum seberatnya, karena suami saya bukan hewan, suami saya manusia," ucap Kari.
Untuk itu LBH Jakarta, melalui pengacara publik Maruli Rajagukguk menegaskan kepada Kapolda Lampung untuk melakukan tindakan cepat menyelidikan terhadap tewasnya petani lampung.
Serta harus melakukan pidana terhadap anggota Kepolisian Lampung jika ada tindak kekerasan.
"Kompolnas, Ombusman, Komnas HAM RI untuk membantu menyelesaikan kasus tersebut," pungkas Maruli.
(Muhamad Ridwan)
Berita Terkait
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO