Suara.com - Menteri ESDM Sudirman Said enggan mengomentari pernyataan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan terkait laporan Sudirman Said ke Mahkamah Kehoroatan Dewan atas kasus Ketua DPR Setya Novanto yang mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden saat minta saham kepada PT. Freeport Indonesia.
"Saya nggak usah komentar yah," kata Sudirman Said di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/11/2015).
Luhut sebelumnya menyebut laporan Sudirman Said ke MKD belum direstui Presiden.
Ia hanya menjawab terkait semua itu bahwa semua pihak hendaknya menunggu proses yang dilaksanakan dalam Mahkamah Kehormatan Dewan.
Hal itu pula kata Sudirman yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan.
"Tugas saya kan bukan ngelapor-ngelaporin. Tugas saya itu bekerja membereskan sektor ini, begitu ada kerikil, ada masalah saya coba atasi itu. Dan pada waktu memproses ini kan memang urusannya, urusan etika jadi saya sampaikan kepada MKD. Kalau masalah hukum, penegak hukum yang punya kesimpulan, yang punya kompentensi untuk menyimpulkan," katanya.
Ia mengaku tidak ada pihak yang secara spesifik mendorong atau menginstruksikan sikapnya tersebut, melainkan inisiatif profesional dirinya yang menuntut hal itu perlu diselesaikan.
"Bahwa saya berkonsultasi dengan semua pihak tentulah tapi tentu spesifik Pak Jusuf Kalla maupun pihak siapapun yang mendorong itu. Jadi kepada judgement profesional saya masalah-masalah begini itu musti selesai," katanya.
Terkait hasil, ia sepenuhnya menyerahkan kepada MKD yang diharapkan bekerja dengan baik untuk kepentingan masyarakat.
Sudirman sendiri mengaku siap jika dipanggil oleh MKD karena ia pun telah menyampaikan laporan termasuk siap dengan semua proses ke depan.
Sudirman bahkan siap menanggung konsekuensi apapun atas langkah yang diambilnya tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR