Suara.com - Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktur Reserse Kriminal Umum Polisi Daerah Metro Jakarta Raya Herry Heryawan mengatakan berhasil mengungkap kasus pemalsuan dokumen yang diketahui membantu sindikat "Mama Minta Pulsa" sebagai perpanjangan tangan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Kasus ini kelanjutan dari kasus "Mama Minta Pulsa", dimana setelah didalami para pelaku tersebut dibantu oleh komplotan pemalsu dokumen yang beroperasi di Pasar Pramuka Pojok, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat," ujar Kanit III Jatanras Polda Metro Jaya Jerry Siagiaan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Minggu, (22/11/2015).
KTP palsu para pelaku "Mama Minta Pulsa" di buat oleh mereka yang beroperasi di Pasar Pramuka Pojok, KTP palsu tersebut dibuat untuk membuka rekening Bank di DKI Jakarta.
"Para pelaku "Mama Minta Pulsa" bekerjasama dengan kelompok pemalsuan dokumen untuk menipu pihak perbankan dalam membuka rekening," ucap Jerry.
Jerry menjelaskan, setiap orderan dari para pelaku "Mama Minta Pulsa", pelaku pemalsu dokumen memasang tarif Rp. 2.500.000 untuk setiap pembuatan rekening palsu.
Jasa tersebut, menurut Jerry, sudah termasuk penyediaan KTP dan rekening bank dengan saldo sebesar Rp500.000 sehingga sindikat "Mama Minta Pulsa" sudah terima beres.
"Orderan dari "Mama Minta Pulsa" yang dikerjakan dihargai 2,5 juta," kata Jerry.
Diketahui sebelumnya, pelaku pemalsu dokumen tersebut melakukan sejumlah pemalsuan. Mulai dari pembuatan KTP palsu Ijazah Palsu, Akte Pendirian Perusahaan palsi, sampai dengan Buku Nikah palsu.
Pihak Polda Metro Jaya saat ini sudah mengamankan 23 orang pelaku yang diduga melakukan tindak pidana pemalsuan dokumen
Lanjutnya, delapan orang dinyatakan sudah memenuhi unsur tindak pidana.
"Yang lainnya masih didalami tim penyidik. Tapi delapan orang sudah kami nyatakan sebagai tersangka," pungkas Jerry.
(Muhamad Ridwan)
Berita Terkait
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat