Suara.com - Komisi A DPRD Kota Bekasi mengingatkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tidak tergoda dengan dana hibah dan dana kemitraan yang nilainya lebih dari Rp1 triliun dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Saya hanya mengingatkan saja, semoga beliau (Rahmat Effendi) jangan tergoda dengan iming-iming yang sifatnya materi. Memang ada dana hibah atau dana kemitraan untuk daerah penyangga di luar TPST (Bantargebang). Toh selama ini mereka (Pemda DKI) wanprestasi," ujar Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi Ariyanto di ruang Komisi A, DPRD Kota Bekasi, Jalan Charil Anwar, Bekasi Timur, Kamis (26/11/2015).
Dana hibah dan dana kemitraan tersebut, kemarin dibicarakan dalam pertemuan antara Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Rahmat Effendi di Balai Kota Jakarta.
Ariyanto menilai pertemuan tersebut masih wajar selama tidak mengambil keputusan strategis.
"Saya memandang itu pertemuan yang sah-sah saja dan wajar saja," kata Ariyanto.
Menurut Ariyanto pertemuan tersebut untuk mempererat hubungan antar kedua daerah tersebut.
Ariyanto berharap kepada eksekutif untuk berkoordinasi dengan DPRD Kota Bekasi kalau mau mengambil keputusan, terutama soal dana hibah dan dana kemitraan.
"Kalau mau ambil keputusan, wali kota seharusnya menghargai DPRD," kata dia.
Dalam pertemuan kemarin, kedua kepala negara juga membicarakan soal perjanjian pemanfaatan TPST Bantargebang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah