Suara.com - Pelatih tinju asal Semarang, Jawa Tengah, yang melahirkan juara dunia kelas bulu WBA Chris John, Muklis Sutan Rambing, Jumat pukul 03.30 WIB meninggal dunia di Rumah Sakit Roemani Semarang.
Sutan Rambing yang lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 67 tahun yang lalu (lahir 8 Agustus 1949) meninggalkan seorang istri, empat orang anak serta 13 orang cucu.
Jenazah almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sompok Semarang pukul 13.30. Sejumlah tokoh tinju di Jawa Tengah termasuk Ketua Umum Pengprov Pertina Jateng Simon Legiman kemudian juga Chris John ikut datang melayat Sutan Rambing.
Istri Sutan, Meyrines mengatakan, suaminya meninggal dunia karena sakit komplikasi (lever, ginjal, stroke) yang diderita beberapa waktu. Sebenarnya, lanjut dia, satu setengah bulan sebelum sakit stroke tersebut suaminya sempat mendapat tawaran untuk menjadi pelatih tinju di Jepang tetapi oleh anak-anaknya tidak diizinkan karena usianya sudah tua.
Ketika ditanya apa yang selalu ditanamkan suaminya kepada anak-anaknya, dia mengatakan, ada tiga kata yang selalu ditekankan kepada anak-anaknya yaitu jujur, welas asih, dan tegas.
Semasa menjadi pelatih Sutan Rambing telah melahirkan petinju baik juara dunia (Chris John) kemudian juara ASIA/PABA yaitu Sni Rambing (kelas welter), Roy Muklis (kelas bulu PABA), serta juara dunia kelas bulu WBA Chris John serta sederet petinju yang menjadi juara nasional seperti Arthur Rambing, Ferdinan, dan lain sebagainya.
Kariernya sebagai pelatih tinju dimulai pada 1976 yaitu melatih Sasana garuda Jaya di Jakarta kemudian ke Semarang melatih Sasana Adam juga selama setahun, menangani Sasana Orang Tua Semarang sampai 1989 kemudian menangani Sasana Tugu Muda (1997/1998) yang akhirnya berganti nama menjadi Sasana Tugu Muda Bank Buana yang akhirnya menelorkan Chris John.
Setelah sempat mempertahankan gelar sampai tiga kali akhirnya Chris John ditangani pelatih sekaligus manajernya Craig Christian dari Australia. (Antara)
Berita Terkait
-
Karlinah Istri Wapres Umar Wirahadikusumah Wafat di Usia 95 Tahun, Dimakamkan di TMP Kalibata
-
Profil Karlinah Djaja Atmadja, Istri Wapres Umar Wafat, Kisah Cinta 3 Bulan Berakhir di Pelaminan
-
Berita Duka: IGK Manila, Eks Manajer Juara Persija dan Timnas Indonesia Meninggal
-
Berkabung Suryadharma Ali Wafat, Kader PPP se-Indonesia Wajib Gelar Salat Gaib dan Tahlil
-
Mantan Menag Suryadharma Al Tutup Usia
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah