Suara.com - TIH (29), tersangka perampok dan pemerkosa karyawati berinisial R (23) di jembatan penyeberangan orang kawasan Pondok Pinang, depan ruko III Plaza Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tewas ditembak polisi di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, pada Jumat (27/11/2015). Polisi menyatakan TIH ditembak di dadanya karena melawan saat hendak ditangkap.
Ketua Koalisi Sipil untuk Reformasi Polri Julius Ibrani mempersoalkan prosedur tindakan keras polisi terhadap TIH.
"Harus dibuktikan terlebih dahulu, kasus tersebut, yang kami lihat masih simpang siur, jika memang ada serangan dengan golok dan mengancam petugas maka dibenarkan pelumpuhan kepada pelaku, tapi kalau pelaku angkat tangan dan golok dijatuhkan pasti tidak ada ancaman," kata Julius kepada Suara.com, Senin (30/11/2015).
Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Hak Asasi Manusia, seharusnya pelumpuhan tidak sampai menewaskan.
"Dibenarkan bahwa jika pelaku membawa senjata tajam sampai mengancam petugas saat ditangkap, tapi pelumpuhan tidak sampai harus tewas, kan bisa tembak di bagian lain, seperti paha, atau kakinya bila ancaman menggunakan senjata api bisa ditembak tangannya," kata Julius.
Sebelumnya Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar M. Iqbal mengatakan anggota polisi memiliki kewenangan mengambil tindakan saat tersangka mencoba melawan petugas pakai senjata.
"Kita diberi kewenangan melakukan diskresi untuk melakukan tindakan tegas terukur. Jaraknya sangat dekat kalau tidak penyelidik kami dapat tewas," kata Iqbal.
Setelah tersangka tewas, pengusutan kasus perampokan dan pemerkosaan terhadap R ditutup.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Warga Tarakan Temukan Bom Aktif Peninggalan PD II
Lasro dan Andi Baso Dicopot Ahok, Lulung: Itu Gara-gara Saya
Hakim Tanya Patrice: Kenapa Uang Tak Kamu Lemparkan Ke Mukanya
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api